Jumat, 07 September 2012

Cobaan ada yg menyenangkan dan ada yg menyusahkan
Sesungguhnya cobaan itu tidak hanya menyusahkan ...
Segala sesuatu yg menyenangkan, berupa segala kenikmatan dunia, dan kemudahan mendapatkan rejeki ...
Itu semua adalah cobaan atau ujian ...
Sesungguhnya Allah akan menguji kita dengan sesuatu dari binatang buruan yang mudah didapat ...
Karena itu janganlah terlena dan lengah ...
Kenikmatan dunia, dan kemudahan mendapatkan rejeki itu juga termasuk ujian atau cobaan ...
Namun kebanyakan cobaan adalah segala sesuatu yg menyusahkan ...
Apakah kita mengira bahwa kita akan masuk syurga ...?
Padahal belum datang kepada kita cobaan sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kita ...?
Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan dengan bermacam-macam cobaan ...
Sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Kapankah datangnya pertolongan Allah ? "
Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat ...
QS 2. Al Baqarah:214
أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُواْ ٱلْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ ٱلَّذِينَ خَلَوْاْ مِن قَبْلِكُم مَّسَّتْهُمُ ٱلْبَأْسَآءُ وَٱلضَّرَّآءُ وَزُلْزِلُواْ حَتَّىٰ يَقُولَ ٱلرَّسُولُ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ ٱللَّهِ أَلاَۤ إِنَّ نَصْرَ ٱللَّهِ قَرِيبٌ
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Kapankah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. "
QS 5. Al Maa'idah:94
يَـٰۤأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَيَبْلُوَنَّكُمُ ٱللَّهُ بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلصَّيْدِ تَنَالُهُ أَيْدِيكُمْ وَرِمَـٰحُكُمْ لِيَعْلَمَ ٱللَّهُ مَن يَخَافُهُ بِٱلْغَيْبِ فَمَنِ ٱعْتَدَىٰ بَعْدَ ذٰلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ
"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sesuatu dari binatang buruan yang mudah didapat oleh tangan dan tombakmu[Allah menguji kaum muslimin yang sedang mengerjakan ihram dengan melepaskan binatang-binatang buruan, hingga mudah ditangkap.] supaya Allah mengetahui orang yang takut kepada-Nya, biarpun ia tidak dapat melihat-Nya. Barang siapa yang melanggar batas sesudah itu, maka baginya azab yang pedih."

Jumat, 24 Agustus 2012

Tawasul yg dilarang ada 2 yakni, tawasul Bid'ah dan tawasul Syirik
Contoh tawasul Bid'ah: Meminta kepada orang yg sdh meninggal, supaya orang yg meninggal tsb mau berdo'a kepada Allah supaya mudah terkabulkan hajatnya ...
Hal ini dilarang, karena tdk pernah pada jaman Nabi ataupun Sahabat yg melakukan hal spt ini.
Tidak pernah para sahabat meminta (tawasul) kepada Rasulullah SAW yg telah wafat atau kepada orang sholeh lainnya yg telah wafat supaya mendo'akan dirinya kepada Allah ...

Pernah terjadi pada jaman Umar ra. kekeringan yg teramat dahsyat. Saat itu Umar bin Khattab meminta Do'a kepada Paman Nabi SAW, Abbas yg masih hidup, supaya mau berdo'a kepada Allah unt menurunkan hujan.
Umar ra, tdk meminta kepada Nabi SAW yg saat itu sdh wafat.
Alasan Umar meminta kepada paman Nabi SAW, Abbas, karena beliau adalah seorang yg sangat sholeh dari keluarga Nabi SAW (dan bukan meminta kepada keluarga Nabi SAW lainnya, yg kafir) ...

Contoh tawasul Syirik:
Termasuk tawasul Syirik adalah meminta kepada orang yg sudah meninggal (baik itu dari kalangan Nabi, wali atau orang sholeh lainnya) supaya dapat membantu permasalahannya ...
Berharap supaya si mayit mau membantunya, atau meminta kepada si mayit supaya meminta mayit lainnya yg lebih sholeh membantunya ...

Memang manusia itu dijadikan beberapa tingkatan. Ada manusia yg dijadikan Nabi, Rasul, wali, Mukhlisin, Shodiqin ataupun kedudukan yg Sholih yg lainnya (atau sebagai manusia biasa, zholim atau ingkar) ...
Namun seSholih apapun manusia, tetap tdk bisa dimintai apa2 kalau manusia sholih itu sdh wafat ...
Setiap manusia yg wafat, urusannya hanya tinggal si mayit dng Tuhannya saja yaitu dng Allah saja, tdk dng yg lain ...

QS 6. Al An'aam:132

وَلِكُلٍّ دَرَجَـٰتٌ مِّمَّا عَمِلُواْ وَمَا رَبُّكَ بِغَـٰفِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ

"Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (kududukan yg sesuai) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan."



Jumat, 27 Juli 2012

Seorang mukmin tidak memandang perbedaan derajat dan status sosial
Kaya dan miskin adalah ujian ...
Tidak boleh seorang mukmin menghina mukmin lainnya yg lebih miskin dari dirinya ...
Janganlah menghina karena kemiskinan mereka ...
Namun tolonglah mereka, dan ini adalah bagian dari bentuk rasa Syukur dari orang kaya ...

Sesungguhnya orang mukmin yg miskin dan bersyukur jauh lebih baik daripada orang kaya yg sombong ...
Namun lebih buruk lagi orang yg miskin tapi sombong ...
Masing2 telah diuji, diuji dng kekayaan dan kemiskinan ...

Jumat, 11 Mei 2012

Marilah kita berbuat baik ...


Sesungguhnya semua tindakan kita, baik atau buruk selalu dilihat dan diawasi Allah. Mungkin sebagian orang tidak percaya. "Mana Allah yg katanya selalu melihat dan mengawasi?". Subhanallah ...
Bukankah Allah yg telah memberikan kita dua buah mata? Sehingga kita bisa melihat?
Kalau kita memberikan mata pada robot buatan kita, bukankah kita bisa menjadikan kita melihat apa2 yg dilihat robot itu? (logika sederhananya demikian, tp Kalau Allah, malah lebih dari itu kuasaNya)
Sesungguhnya jalan menuju ridloNya itu berat, cobaan demi cobaan dilalui, tidak pernah berhenti. Ibaratnya, jalan yang mendaki lagi sukar.
Apakah contohnya jalan yang mendaki lagi sukar? yaitu, melepaskan budak dari perbudakan (kalau ada), memberi makan pada hari kelaparan, atau memberi makan (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau memberi makan kepada orang miskin yang sangat fakir.
Memberi makan, tidak hanya diartikan memberikan makanan, namun bisa lebih luas lagi, misalnya: memberikan pekerjaan sehingga bisa memenuhi kebutuhannya.
Sesungguhnya, agama Islam tidak diturunkan dng kekerasan, namun diturunkan dng kesabaran dan saling berpesan untuk berkasih sayang ...
Jangan sampai kita terlambat menyadari, yaitu pada hari diperlihatkannya neraka Jahannam
Pada hari itu semua manusia ingat akan apa2 yg telah dilakukannya ketika masih hidup didunia, akan tetapi hal demikian tidak berguna lagi baginya.
Dia mengatakan: "Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini..."
Maka pada hari itu tiada seorangpun yang menyiksa seperti siksa-Nya sesuai dengan keadilan-Nya...
dan tiada seorangpun yang mengikat seperti ikatan-Nya...
Dihari kiamat, tidak seperti ketika masih didunia, dimana kalau didunia semua tindakan ditampakkan dilakukan oleh makhlukNya, seolah-olah tidak ada campurtangan Allah terhadap segala kejadian didunia ...
Dihari kiamat, semua ditampakkan dng jelas, tidak ada campurtangan manusia terhadap semua kejadian, hanya Allah-lah yg melakukan semua kejadian di hari kiamat, dan hanya Dia memegang kekuasaan pada waktu itu ...

Jumat, 30 Maret 2012

Tepatilah janjimu ...

Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari janji dan sumpah mereka, karena ingin mendapatkan harta dunia (misal: sumpah palsu, bahwa tanah ini miliknya, padahal bukan miliknya) ...
Mereka itu tidak akan mendapat bagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka ...
Dan Allah tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) mereka disucikan ...
Bagi mereka azab yang sangat pedih ...

Suka mengingkari janji adalah ciri2 orang munafik ...
Dan yg termasuk dosa besar adalah sumpah palsu ...

QS 3.Ali 'Imran:76-77

بَلَىٰ مَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ وَٱتَّقَى فَإِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَّقِينَ
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ ٱللَّهِ وَأَيْمَـٰنِهِمْ ثَمَنًا قَلِيًلا أُوْلَـٰئِكَ لاَ خَلَـٰقَ لَهُمْ فِى ٱلأَْخِرَةِ وَلاَ يُكَلِّمُهُمُ ٱللَّهُ وَلاَ يَنظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ ٱلْقِيَـٰمَةِ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

"Sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya[janji yang telah dibuat seseorang baik terhadap sesama manusia maupun terhadap Allah] dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa."

"Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji(nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit (yaitu dng harta dunia), mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih."

Jumat, 23 Maret 2012

Allah Tidak Menzholimi hamba2Nya ...
Hendaklah ada segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan...
Hendaklah ada segolongan umat yang menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar...
Ma'ruf adalah segala perbuatan yang mendekatkan diri kita kepada Allah...
Munkar adalah segala perbuatan yang menjauhkan diri kita dari pada-Nya...
Apakah kelebihan orang2 yg berbuat demikian ...?
Mereka akan mendapatkan keberuntungan yg luar biasa...
Yaitu mendapatkan rahmat, pertolongan, keridloan dan ampunanNya...
Telah banyak hamba2Nya yg menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ...
Telah didatangkan petunjuk yg sangat jelas, yakni Al Qur'an dan Al Hadits (Al Hikmah)...
Telah banyak ditampakkan bukti2 dari kebenaran ayat2 Allah...
Kebenaran ayat2 Allah yg telah ditampakkan bagi orang2 yg meyakini...
Itulah ayat-ayat Allah...
Sesungguhnya telah dibacakan ayat-ayat itu kepadamu (manusia dan jin) dengan benar...
Sesungguhnya tiadalah Allah berkehendak untuk menganiaya atau menzholimi hamba-hamba-Nya...
Bagi hamba2Nya yg tdk mengikuti petunjuk yg telah diturunkanNya, berarti dia telah menzholimi dirinya sendiri...
Sesungguhnya Allah tidak menzholimi hamba-hamba-Nya...
QS 3.Ali 'Imran:104
وَلْتَكُن مِّنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنْكَرِ وَأُوْلَـٰئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya]; merekalah orang-orang yang beruntung."
QS 3.Ali 'Imran:108
تِلْكَ ءَايَـٰتُ ٱللَّهِ نَتْلُوهَا عَلَيْكَ بِٱلْحَقِّ وَمَا ٱللَّهُ يُرِيدُ ظُلْماً لِّلْعَـٰلَمِينَ
"Itulah ayat-ayat Allah. Kami bacakan ayat-ayat itu kepadamu dengan benar; dan tiadalah Allah berkehendak untuk menganiaya hamba-hamba-Nya."

Jumat, 16 Maret 2012

Haruskah Do'a selalu sekarang terkabul ...?

Kadangkala manusia berdo'a, namun selesai berdo'a, do'anya tdk segera terjawab ...
Ditunggu, satu hari-dua hari, namun do'anya belum juga dikabulkan ...
Sehingga manusia tersebut berputus-asa dan menyangka kalau do'anya tidak akan terkabulkan ...

Jangan... janganlah demikian, karena sesungguhnya keputusasaan dan menghentikan do'a itu merugikan kita ...
Menghentikan do'a menyebabkan tidak terkabulnya do'a tersebut ...
Allah pasti mengabulkan do'a hamba2Nya yg berdo'a dan meminta kepadaNya dengan sungguh2 dan penuh harap ...
Karena itu janganlah menghentikan do'a dan janganlah berputus-asa dalam berdo'a ...
Terserah Allah, kapan Do'a itu dikabulkan, karena hanya Allah yg tahu, kapan (cepat atau tidaknya) dan bagaimana kebaikan terkabulnya do'a kita ...
Allah adalah Tuhan kita, sehingga janganlah sok "memaksa" Allah supaya disegerakan terkabulnya do'a kita ...
Kita hanyalah hambaNya, Allah Tuhan kita, dan penentu segala sesuatu hanyalah Allah, Allah yg Mahamemaksa, bukan kita ...
Kita hanya dapat berharap dengan sungguh2 dan dengan segala kerendahan hati, supaya Allah memperkenankan dan mengabulkan do'a kita ...

Sesungguhnya Nabi Zakariya as. berdo'a:"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa."
Nabi Zakariya as. terus berdo'a dan berharap akan terkabulnya do'a tersebut, tanpa putus asa ...
Kemudian Allah mengabulkan Do'a Nabi Zakariya as. setelah Beliau berumur 90 tahun ...!!!
Dan isteri Nabi Zakaria a.s., yg bernama Hanna, adalah seorang istri yang mandul ...
Sesungguhnya Allah menggembirakan Nabi Zakaria a.s. dengan kelahiran seorang putera bernama Yahya, yang juga seorang Nabi ...

Padahal dengan umur yang sudah sangat tua (90 tahun) dan istri yang mandul, Nabi Zakaria a.s takjub dan heran, karena akan diberi seorang putra ...
"Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan isteriku pun seorang yang mandul?."
Berfirman Allah: "Demikianlah, Allah berbuat apa-apa yang dikehendaki-Nya..."

QS 3.Ali 'Imran:38-40

هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ قَالَ رَبِّ هَبْ لِى مِن لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ
فَنَادَتْهُ ٱلْمَلَـٰئِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّى فِى ٱلْمِحْرَابِ أَنَّ ٱللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَـىٰ مُصَدِّقاً بِكَلِمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِّنَ ٱلصَّـٰلِحِينَ
قَالَ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي غُلَـٰمٌ وَقَدْ بَلَغَنِي ٱلْكِبَرُ وَٱمْرَأَتِى عَاقِرٌ قَالَ كَذَٰلِكَ ٱللَّهُ يَفْعَلُ مَا يَشَآءُ

"Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.""

"Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat[membenarkan kedatangan seorang nabi yang diciptakan dengan kalimat kun (jadilah) tanpa bapak yaitu nabi Isa a.s] (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh.""

"Zakariya berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan isteriku pun seorang yang mandul?." Berfirman Allah: "Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.""

Jumat, 17 Februari 2012

Sesungguhnya Allah telah menyuruh kita supaya selalu belajar dan mencari ilmu ...
Sesungguhnya ilmu itu cahaya terang yg menerangi ...
Semakin dipelajari, semakin teranglah jalan yg ditempuh ...
Sehingga idealnya, semakin berilmu, semakin tunduklah manusia itu kepada Sang Pencipta ...
Namun, beberapa manusia malah berlaku sebaliknya ...
Semakin berilmu, semakin sombonglah ia ...
Semakin berilmu, semakin ia tdk membutuhkan Allah ...
Semakin berilmu, semakin ia meremehkan orang lain ...
Jika demikian, sia2-lah ia mencari ilmu ...
Ilmu itu tdk menjadikannya dekat kepada Allah ...
Malah menjadikannya semakin jauh dari Allah ...
Ilmu yg semestinya menjadi cahaya terang, malah dipadamkan cahayanya ...
Setiap kali cahaya dari ilmu memancar terang, setiap kali pula dipadamkannya ...
Dengan kesombongan, dan keangkuhan ...
Merasa tdk butuh Allah ...
Merasa bisa segalanya ...
Maka berilah mereka peringatan, karena sesungguhnya kita hanyalah orang yang memberi peringatan ...
Supaya mereka kembali kepada Allah ...
Sesungguhnya kewajiban Allah-lah menghisab mereka ...
Kewajiban kita hny menyampaikan saja ...
QS 88.Al Ghaasyiyah:17-21
أَفَلاَ يَنظُرُونَ إِلَى ٱلإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ
وَإِلَى ٱلسَّمَآءِ كَيْفَ رُفِعَتْ
وَإِلَى ٱلْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ
وَإِلَى ٱلأَْرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ
فَذَكِّرْ إِنَّمَآ أَنتَ مُذَكِّرٌ
"Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,"
"Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? "
"Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? "
"Dan bumi bagaimana ia dihamparkan? "
"Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan."
QS 88.Al Ghaasyiyah:25-26
إِنَّ إِلَيْنَآ إِيَابَهُمْ
ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُم
"Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka,"
"kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka."

Jumat, 10 Februari 2012

Jangan membanggakan keturunan/nasab ...
Keutamaan nenek moyang adalah milik mereka ...
Keutamaan milik kita harus kita usahakan sendiri ...
Jangan suka bergantung pada manusia ...
Namun selalu bergantunglah pada Allah Tuhan Semesta Alam ...
Kebaikan dan dosa manusia tidak akan ditanggung manusia lainnya ...
Masing2 menanggung amal kebaikan dan dosanya sendiri ...
Berusahalah untuk masa depanmu dan keluargamu ...
Dengan selalu bergantung kepada Allah Tuhan Semesta Alam ...
Masa depan yg pasti dilalui ...
Dengan bekal yg abadi ...
Yaitu bekal unt kehidupan setelah kematian yg pertama ...

QS 2.Al Baqarah:141

تِلْكَ أُمَّةٌ قَدْ خَلَتْ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَلَكُم مَّا كَسَبْتُمْ وَلاَ تُسْـَلُونَ عَمَّا كَانُواْ يَعْمَلُونَ

"Itu adalah umat yang telah lalu; baginya apa yang diusahakannya dan bagimu apa yang kamu usahakan; dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan."

Jumat, 03 Februari 2012

Sesungguhnya setiap kebenaran datang, selalu ditentang ...
Setiap pembawa kebenaran selalu ada musuh yg melawan ...
Setiap Nabi datang selalu ada golongan2 yg menentang bahkan membunuh para Nabi ...
Kebenaran yg datang, pasti tdk sesuai dng keinginan mereka ...
Keinginan manusia yg selalu dari hawa nafsu ...
Padahal hawa nafsu selalu menyuruh pada kemungkaran ...
Sholat berjamaah dimasjid adalah berat ...
Shodaqoh, saat kita membutuhkan uang dan ingin kaya juga berat ...
Puasa dan mengendalikan hawa nafsu juga berat ...
Haji? Walaupun punya uang cukup, juga berat ...
Kecuali, bagi hamba2Nya yg istiqomah dan ikhlash dalam menjalankan semua perintahNya-lah yg selalu dimudahkan Allah dalam mencari ridloNya ...
Bagaimana cara istiqomah dan ikhlash ... ?
Selalu menjalankan perintah Allah (seperti diatas) walaupun kita dalam keberatan, kesulitan dan kemalasan ...
Dan perbanyak Istighfar serta memikirkan nikmat Allah ...

QS 2.Al Baqarah:87

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَـٰبَ وَقَفَّيْنَا مِن بَعْدِهِ بِٱلرُّسُلِ وَءَاتَيْنَا عِيسَى ٱبْنَ مَرْيَمَ ٱلْبَيِّنَـٰتِ وَأَيَّدْنَـٰهُ بِرُوحِ ٱلْقُدُسِ أَفَكُلَّمَا جَآءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لاَ تَهْوَىٰ أَنفُسُكُمُ ٱسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ

"Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus [kejadian Isa a.s. adalah kejadian yang luar biasa, tanpa bapak, yaitu dengan tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril kepada diri Maryam. Ini termasuk mukjizat Isa a.s. Menurut jumhur musafirin, bahwa Ruhul Qudus itu ialah malaikat Jibril]. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?"