Seseorang hanya bisa diteladani ketika ia sudah wafat ...
Jika selama hidup ia baik, dan wafatnya juga baik, berarti ia baik, dan bs dijadikan teladan ...
Kalau masih hidup tidak bisa, karena sekarang ia baik, tp apakah ada jaminan kalau kelak ia wafat dlm keadaan baik?

Karena itu teladanilah orang yg baik sampai wafatnya ...
Dimana kriteria baik itu adalah apa2 yg dianggap baik oleh Allah dalam Alquran ...
Dan bukan oleh kriteria umum ...

Mengapa kalau batal (kentut) harus berwudlu? apa hubungannya?
Mengapa harus berwudlu sebelum sholat? apa hubungannya?
Mengapa harus puasa romadlon?
Mengapa? harus begini-begitu?
Masih banyak pertanyaan yg mereka lontarkan ...

Mereka mengatakan kita ini bodoh, karena mau saja disuruh2 demikian tanpa ada alasan yg masuk akal/logika, yg bisa menjelaskan maksud dari wudlu dll ...?
Maka, saya katakan, lebih bodoh lagi bagi orang2 yg telah sadar dan paham jika mereka telah menikmati fasilitas jantung gratis, ginjal gratis, paru2 gratis, tangan gratis tanpa usaha mereka sendiri dan tanpa ditanya2?

Dan mereka ternyata tanpa ditanya, otot mana yg harus digerakkan unt menggerakkan jantung? bagaimana ginjal harus bekerja untuk dirinya sendiri?
Kalau Allah bertanya begini-begitu, dan kita disuruh menjalankan organ2 tubuh kita sendiri bagaimana? apa jawaban anda?
Dan bagaimana kalau mereka disuruh buat jantung sendiri, ginjal sendiri dll?

Ada yg menghina jidat hitam, celana/sarung cingkrang dll ...
Katanya jidat hitam itu islamnya yahudi, bukan tanda taqwa dll ...
Mengapa mereka mengatakan demikian? Kalau ternyata para jidat hitam, dan celana cingkrang itu hanya karena ingin taat dan patuh kepada Allah dan RasulNya saja tanpa pertanyaan ba-bi-bu? Dan mereka tidak perduli dikatakan taqwa atau tidak, yg penting patuh kepada Allah dan RasulNya saja?
Padahal jidat hitam itu bukannya dibuat2, tp itu merupakan bekas sujud, terserah bagi anda yg menghina bekas sujud yg memang karena Allah ...

Manusia bagaikan musafir yg singgah sementara karena suatu keperluan ...
Segala yg manusia lakukan adalah atas perintah Raja ...
Setiap waktu tertentu, diperintahkan untuk menyetor hasil kerjanya ...

Sholat itu bagaikan kendaraan yg digunakan unt membawa hasil kerja ...
Puasa itu bagaikan hasil kerja untuk Sang Raja ...
Dan shodaqoh itu bagaikan kunci pembuka Pintu Gerbang Istana Sang Raja ...
Pintu Gerbang itu merupakan pintu masuk segala hasil kerja manusia dan juga pintu keluar dari Rahmat, Ampunan, dan Ridlo Sang Raja ...

Sudahkah kita melaksanakannya? Sukakah kita mendapatkan imbalan yg indah dari Sang Raja? Imbalan yang jauh lebih baik dari segala yg kita cari ketika masih berkelana(musafir) didunia ini?

Rahmat Allah mendahului murkaNya ...

Banyak orang meninggalkan sholat fardlu dan puasa romadlon, namun orang itu baik2 saja ...
Banyak orang berbuat aniaya, namun tidak diapa2kan oleh Allah, bahkan mereka sangat berkuasa ...
Banyak orang meninggalkan zakat, namun terkesan aman2 saja, bahkan mereka sangat kaya ...

Wahai manusia, bukanlah Allah membiarkan mereka terus berbuat dosa seperti itu ...
Namun maksud dari " Rahmat Allah mendahului murkaNya " adalah, Allah masih menunggu taubat mereka, hingga waktu yg telah ditentukan, yakni MAUT ...
Andaikan maut telah menjemput, dan tidak lagi berguna taubat mereka ...
Hadapilah adzabNya yg sangat mengerikan, dng nyala api neraka yg saking panasnya, api neraka tidaklah berwarna merah, namun hitam legam, karena sangat panasnya ...
Bahkan sebagian api tersebut memakan api yg lain, karena sangat panasnya ...
Bagaimana jika api neraka itu membakar tubuh manusia ... ???

Takutlah dng api neraka, karena itu cepatlah bertaubat, sebelum maut menjemput ...
Siapa tahu, maut menanti anda sebentar lagi ...

Bacalah Alquran dengan tartil dan suara yang merdu ...
Yakni dng nada yang biasa kita kenal ...
Terutama di bulan Romadlon ini ...
Niscaya ketentraman hati akan menghampiri, bahkan sipembaca akan ketagihan untuk membacanya lagi ... dan lagi ...
Hal ini dikarenakan, Rahmat Allah, Sang Pencipta, turun disekitar pembaca Alquran ...
Hingga ia selesai membacanya ...