Tidak semua tingkat keimanan manusia itu sama ...

Ada yang keimanannya setara wali, kyai, ustadz atau hanya orang kebanyakan...

Sehingga kalau seseorang itu tertimpa musibah, tingkatan manusia dalam menerimanya berbeda² ...

Ada yg menganggap musibah itu sebagai nikmat Allah, dimana dng musibah itu, berarti Allah memperhatikan dan menyayanginya ...

Ada yg biasa saja menerimanya ...

Ada yg hampir putus asa, tp belum sampai berputus asa, hingga mengatakan, "Manakah pertolongan Allah? Kenapa tidak datang² pertolonganNya? "

Bahkan ada yang sudah berputus asa, hingga mengatakan, "Tidak ada penolong lagi, mati saja aku" Hingga bergerak untuk bunuh diri ...

Bagi orang yang hampir berputus asa, kita bisa menasihati mereka dengan lembut dan merasuk hati...

Karena sesungguhnya pertolongan Allah itu pasti datang, tinggal kita ridlo terhadap semua keputusanNya ...

Sedangkan bagi orang yang sudah berputus asa, jangan di nasehati dengan lembut, kuatir terlambat, hingga bunuh diri...

Langsung cegah dengan tanganmu, pegang erat ia, jangan sampai bunuh diri...

Jika sudah tenang, terlihat raut mukanya yg tidak kusut lagi, maka Anda bisa menasihatinya dengan lembut dan penuh hikmah ...

Pelan² dengan penuh kesabaran dalam menasihatinya...

Semoga Allah memberkahi Anda ...

 Mungkin ia terlihat kaya raya punya segalanya...

Mungkin ia terlihat sukses, karena memiliki anak-anak yang membanggakan...

Mungkin ia terlihat nyaman, karena memiliki keluarga yang harmonis...

Namun itu semua pandangan orang lain, sesuai standar orang itu, yang berharap memiliki hidup seperti orang yang diceritakan...

Ketahuilah semua orang itu pasti punya masalah, dan apabila ia curhat, jangan anda mengatakan, "kamu sudah memiliki segalanya,  hingga orang lain berharap seperti dirimu, mengapa kamu masih sambat, seolah-olah tidak bersyukur...?"

Janganlah berkata demikian, perkataan ini bisa menyinggung dirinya yg sedang labil ...

Lebih baik diam, atau dengarkan curhatannya lalu berikan nasehat dengan perkataan yang sejuk hingga memberikan semangat baru baginya...

Ingatlah, sekaya dan sesukses apapun seseorang menurut pandanganmu, ia pasti punya masalah, dan itu pasti ada dalam kehidupan ini ...

Masalah itu lenyap apabila Allah meridloi kita dan kita pun ridlo kepadaNya ...

Dan ini tidak mudah, melainkan dengan berharap limpahan Rahmat Nya dan dengan ilmu dan usaha yang sungguh² ...

 Seorang pengusaha kaya raya di suatu negara meninggal dunia ...

Semasa hidupnya, ia bekerja keras, pagi, siang, sore hingga malam hari ...

Ia mengawini wanita cantik yang jauh lebih muda darinya hingga pengusaha itu wafat, istrinya tampak masih sangat cantik dan muda ...

Pengusaha itu wafat dengan mewariskan 2,6 Triliun rupiah hasil kerja kerasnya selama ini ...

Setelah wafatnya pengusaha itu, istrinya menikah lagi dengan sopir pribadi suaminya ...

Hingga suatu ketika sopir pribadi suaminya, yang kini telah menjadi suami dari istri pengusaha itu berkata, "Saya kira selama ini saya bekerja untuk Tuan saya, namun ternyata Tuan saya lah yang bekerja untuk saya. Hingga saya menikmati kekayaannya yang luar biasa banyaknya ini ..."

Saudaraku, ingatlah, harta kekayaan sebanyak apapun tidak akan engkau bawa mati ...

Semua Hartamu itu untuk ahli warismu ...

Hartamu yg sesungguhnya adalah, segala yang engkau makan, engkau habiskan dan yang engkau sedekahkan ...

Harta yang engkau makan dan engkau habiskan juga tertinggal di dunia ini ...

Hanya harta yang kamu sedekahkan kepada Yatim, orang miskin dan orang-orang yang membutuhkan lainnya yang sampai dan yang bersama kamu selamanya...

Amal sedekah itu menemanimu di liang kubur hingga hari kiamat datang untuk perhitungan amal perbuatanmu (hisab) ...

Tidak sukakah engkau ditemani amal sedekahmu hingga menghadap Nya...?

 Kehidupan dunia ini seperti sayap lalat dan tidak akan lebih baik darinya...

Selalu ada senang dan sedih, tidak akan selalu senang ...

Malah seringkali banyak kesedihan dan rintangan dalam menuju kesuksesan...

Ada sehat dan ada sakit, tidak akan selalu sehat...

Ada kaya dan ada bangkrut, tidak akan selalu kaya, walaupun tidak bangkrut ...

Demikian juga dengan sayap lalat, satu sayap mengandung penyakit namun sayap satunya mengandung penawarnya ...

Umur lalat pendek, terpendek 24 jam dan paling lama 28 hari...

Seperti halnya umur lalat, kehidupan dunia ini pendek dan tidak abadi...

Dunia ini tempatnya meninggal, dan bukannya tempat tinggal...

Karena itu persiapkan bekal untuk  kehidupan setelah  di dunia ini sebanyak mungkin...

Bekal menuju perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan, entah sampai kapan ...

Ingatlah bekal yang utama itu amal baik karena Allah...

Dan itu tidak bisa terjadi, jika tidak dilakukan dengan ilmu, sungguh² dan kesabaran...

 Seseorang yg punya kecerdasan lebih, biasanya sukar diatur, kecuali oleh orang yang dihormatinya ...

Jika ia mencintai dunia, maka seluruh kecerdasan ia arahkan ke hal keduniawian, tanpa pandang bulu...

Jika ia mencintai Akhirat, maka seluruh kecerdasan ia arahkan untuk menggali ilmu agama dan ibadah, dengan penuh kasih sayang ...

Seseorang yg biasa saja, biasanya mudah diarahkan, baik urusan dunia atau Akhirat...

Namun jika ia mendapatkan beban yang menurutnya berat, ia akan down ...

Seseorang yang memiliki kecerdasan dibawah rata-rata, biasanya lebih sulit diarahkan ...

Kadangkala seseorang mengeluarkan kata-kata pedas yg tidak disadarinya, hingga membuat mereka tersinggung...

"Anaknya dokter/dosen/pengusaha kaya kok goblok!"

Kalau sudah berkata demikian, ingatlah wahai manusia, anda telah menghina Allah yang menciptakan mereka...

Anda tidak bisa mencipta, tidak bisa menentukan nasib, tidak mau bersyukur diberi nikmat lebih, eh malah ngenyek Penciptamu ...!