Jumat, 26 November 2021

 Manusia yang terlihat sukses hari ini, sesungguhnya, dulunya telah menyiapkan dirinya untuk kesuksesan itu ...

Tidak mungkin dulunya ia suka hura² dan menghabiskan waktu dengan sesuatu hal yang sia-sia...

Seseorang profesor atau ahli lainnya, tentu dulunya selalu manfaatkan waktunya untuk belajar, penelitian, eksperimen dan pelatihan lainnya...

Seorang Kyai mumpuni, tentu dulunya beliau selalu manfaatkan waktunya untuk selalu berdzikir, mengaji, belajar dan bermunajat mendekatkan diri kepada Allah...

Seseorang yang kaya raya, tentu dulunya selalu manfaatkan waktunya untuk belajar berbisnis meskipun kecil²an hingga kaya raya seperti sekarang ini ...

Tidak ada satupun didunia ini yang instan, sekarang belajar besok menjadi profesor, sekarang mengaji besok menjadi kyai ...

Semua kesuksesan itu didapat dengan usaha yang sungguh² dan doa yang dipanjatkan ...

Tidak jarang, untuk mencapai kesuksesan, ia mendapat 1000 kali kegagalan dan kesakitan karena usahanya itu...

Namun karena Rahmat Allah -lah, sekarang ia menjadi Kyai, Profesor atau saudagar kaya raya ...

Jangan Lupa bersedekah (harta atau ilmu) dan berzakat, karena tidak semua seberuntung  anda yang bisa sukses ...

Jumat, 19 November 2021

 Rasa sombong, meremehkan yang lain, bangga terhadap diri sendiri, ketampanan, kecantikan, kekuasaan, kekayaan dan kepintaran itu penyakit hati yang membinasakan...

Seseorang ahli ibadah, bisa terhapus amalnya karena penyakit itu ...

Seseorang yang suka membantu yang lain juga bisa binasa karena penyakit itu ...

Seseorang yang suka bermasyarakat bisa binasa karena penyakit itu ...

Mengapa...?

Karena semua amalnya digantungkan pada dirinya, kesombongannya, dan kebanggaannya, bukan terhadap Allah...

Percuma amalan seseorang yang suka bermasyarakat, dan suka membantu yang lain, namun mengolok-olok ahli ibadah ...

Percuma juga amalan seseorang ahli ibadah jika meremehkan orang lain yang bukan ahli ibadah ...

Karena itu Sebaik-baik manusia, adalah yang suka menghitung² amal perbuatannya sendiri tanpa menghitung² amal orang lain ...

Lalu memperbaiki diri jika salah tanpa mengolok-olok yang lain ...


Jumat, 12 November 2021

 Kualitas cinta itu bertingkat...

Terendah adalah cinta terhadap diri, harta dan kekuasaan...

Menyusul cinta terhadap anak, istri dan makhluk Allah yang lain ...

Tingkatan tertinggi cinta adalah terhadap Allah...


Tidak akan mencapai tingkatan tertinggi, yakni cinta terhadap Allah, jika belum pernah merasakan cinta Kualitas terendah, lalu menyusul kualitas menengah...

Hidup itu dinamis, namun Sebaik-baik manusia adalah yang mau berusaha menuju tingkatan cinta tertinggi...

Jauhkan rasa sombong, bangga terhadap diri sendiri, ketampanan, kecantikan, kekuasaan, kekayaan dan kepintaran ...

Karena itu semua menghambat proses dinamis cinta seseorang menuju tingkatan cinta tertinggi...

Yakni cinta terhadap Allah, Tuhan Semesta alam...

Jumat, 05 November 2021

 Seseorang yang super PeDi. Ia akan menganggap kesuksesan itu hanya dari usahanya sendiri, tanpa ada campur tangan doa. Menurutnya jika ingin sukses, maka harus kerja keras dan cerdas, tidak ada hubungannya dengan doa. 

Orang seperti ini akan mendapatkan sesuai yang diusahakannya, sempurna. Namun ia tidak mendapatkan bagian akhirat. 

Seseorang yang lebay. Ia menganggap kesuksesan itu hanya dari Allah. Karena itu ia hanya berdoa tanpa berusaha. 

Orang seperti ini, terserah Allah,  akan mendapat kesuksesan dunia atau tidak. Dan ia mendapatkan bagian akhirat, namun kurang sempurna dibandingkan dengan seseorang yang alim.

Seseorang yang super lebay. Ia inginnya cepat dan instan dalam meraih kesuksesan. Karena itu ia mengandalkan pesugihan dengan mengorbankan keluarga terdekatnya. 

Orang seperti ini, akan mendapat kesuksesan dunia yang semu. Terlihat kaya namun jauh dari keberkahan dan ketenangan. Ia tidak  mendapatkan bagian akhirat, bahkan mendapat siksa bersama partner pesugihannya.

Sedangkan seseorang yang alim. Ia akan berusaha semampunya dan ia terus berharap kepada Allah dengan berusaha sekuatnya menenuhi hak Allah, dirinya sendiri, keluarga dan orang lain. 

Orang seperti ini, biasanya mendapatkan bagian Dunia, namun kadarnya tidak seperti seseorang yang super PeDi. Hanya Allah yang mengetahui kadarnya. 

Namun ia mendapatkan bagian akhirat yang sempurna.