Jumat, 28 Januari 2022

 Wahai ayah ...

Jangan sedih dimasa pandemi seperti ini...

Pendapatan berkurang drastis, atau malah beban pekerjaan yang berkurang drastis, hingga membuat nafasmu seakan-akan terhenti ...

Jangan mengemis kepada makhluq, kalau ayah seret pendapatannya ...

Meskipun harga² barang kebutuhan pokok melonjak drastis ...

Syukuri yang ada, meskipun semua mengolok-olok, mensukuri kamu ...

Pergunakan waktu senggangmu yang lebih banyak, bersama anak-anakmu dan istrimu ...

Gandeng tangan mereka, istrimu dan anak-anakmu, lalu peluk erat istrimu dan bimbing mereka kepada kebenaran dengan bijaksana dan penuh kehangatan kasih sayang...

Sesungguhnya salah satu Surga itu ada pada keluarga yang hangat dan romantis,  dan bukan pada uang ...


Wahai Istri ...

Hiburlah suamimu, jika raut mukanya mulai terlihat sedih ...

Bangkitkan semangatnya dengan kasih sayangmu ...

Jangan kamu rewel meminta sesuatu yang suamimu tidak sanggup memenuhinya ...

Namun dekatilah suamimu dengan muka manis dan senyum merona ...

Ingatlah, salah satu Surga itu ada pada keluarga yang hangat dan romantis,  dan bukan pada uang ...


Wahai anak ...

Sesungguhnya engkau adalah penyejuk pandangan kedua orang tuamu...

Engkau harapan kedua orang tuamu, melanjutkan cita-cita dan harapan kedua orang tuamu ...

Karena itu, jangan pergunakan waktumu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat...

Apalagi dalam keburukan dan dosa ...

Sambutlah tangan kedua orang tuamu, dan pegang erat tangan mereka dengan senyum dan semangat berjuang yang membara ...

Engkau generasi penerus yang tidak boleh lembek apalagi mudah berputus asa .. 

Ditanganmu generasi mendatang itu menjadi baik atau buruk ...

Ingatlah, salah satu Surga itu diperuntukkan bagi anak yang berbakti pada orangtuanya,  dan bukan pada uang ...

Jumat, 21 Januari 2022

 Murid: Pak Ustadz, ada orang senangnya pamer amal, dikit² podcast amal, ternyata hidupnya kok enak ya? Kaya raya, anak-anak membanggakan, hidupnya mudah dan dihormati banyak orang. 

Tapi ada orang yang sukanya menyembunyikan amalnya, hingga tangan kirinya saja tidak mengetahui, amal apa yang dilakukan tangan kanannya, namun hidupnya tidak kaya, biasa saja, bahkan dikaruniai anak ABK, hidupnya tidak dihormati orang banyak, bahkan cenderung di bully. 

Kenapa demikian ya Tadz?

Ustadz: Muridku, apakah kamu melihat keluh kesah terhadap orang yang suka menyembunyikan amal yang kamu ceritakan itu?

Murid: Tidak ada Tadz, bahkan raut mukanya terlihat ceria dan ikhlas dalam kesehariannya.

Ustad: Ketahuilah muridku, jangan kamu memandang perbuatan Allah dari sudut pandangmu. Sesungguhnya Allah berkuasa terhadap segala sesuatu,  dimana kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. 

Allah sanggup menghapus semua amal kebaikan seseorang yang dilakukan karena riya dan pamer. Namun Dia tidak zholim, amal baik yang dipamerkan itu langsung dikembalikan oleh Allah di dunia ini, cash. Engkau melihatnya Kaya raya, anak-anaknya membanggakan, hidupnya mudah dan dihormati banyak orang. Namun di akhirat orang itu tidak mendapatkan apa², dihapuskan amal² yg karena riya dan pamer itu, sebab sudah di berikan di dunia. 

Sedangkan orang yang engkau lihat suka menyembunyikan amal baiknya, namun terlihat hidupnya biasa saja, bahkan dikaruniai anak ABK, tidak dihormati orang banyak, bahkan cenderung di bully, itu sesungguhnya karunia dari Allah untuk menyembunyikan amalnya di dunia, namun akan diberikan penuh, bahkan jauh diluar dugaan semua orang, di akhirat. Allah memberikan karunia yang luar biasa kelak di akhirat, dimana orang-orang tidak akan menyangkanya.

Bukankah engkau melihatnya ceria dan ridlo dalam kesehariannya? Itu berarti Allah memberikan kecukupan baginya yang engkau tidak mengetahuinya. Allah meridloinya dan orang Itupun meridloi Allah. Apakah ada yang lebih baik dari itu?

Murid: Subhanallah, Astaghfirullah, Saya baru sadar Ustadz, saya malu kepada Allah dan semoga Allah mengampuni saya ...

Jumat, 14 Januari 2022

 Allah sangat menyukai hambaNya yang bertawakkal ...

Yakni mereka yang mau berusaha seoptimal mungkin, aktif, dan bukan pasif, lalu menyerahkan hasilnya kepada Allah...

Kuncilah motormu dan tempatkan di tempat semestinya lalu menyerahkannya kepada Allah perkara keamanannya...

Bukan usaha pasif, hanya menyerahkan semuanya kepada Allah, bukannya Allah telah memberikan kepada manusia dua tangan untuk mengunci motor? Mengapa tidak digunakan? ...

Tingkatan lebih tinggi yakni Taslim,  yakni lebih tinggi dari Tawakkal, mirip namun berbeda...

Terlihat pasif bagi makhluq, namun sejatinya ia sangat aktif dengan ibadah dan dzikkir ...

Karena ia sangat mencintai Allah...

Hingga Allah pun mencintainya...

Ia ridlo terhadap segala keputusan Allah, hingga Allah pun meridloinya...

Mirip orang yang divonis mati karena penyakit tertentu, tidak bisa dng pengobatan apapun, lalu ia menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah...

Dan terkadang, pasrah dengan dzikir dan ibadah yg ikhlas, malah mendatangkan kesembuhan baginya ...

Atau kesembuhan abadi yg tidak pernah sakit lagi, yakni, kematian ...


Jumat, 07 Januari 2022

 Ada yg dikaruniai anak yg cerdas lagi membanggakan...

Namun ada pula yg dikaruniai anak yg berkebutuhan khusus ...

Ingatan lemah, bicara gag jelas, sulit menghitung walaupun sederhana, dan masih banyak lagi kelemahannya...

Karunia anak itu merupakan kehendak Allah, manusia tidak bisa menentukan...

Sikap orang tua, wajib bersyukur dan merawat anak mereka dng sepenuh hati ...

Bisa jadi mendapatkan karunia anak berkebutuhan khusus merupakan salah satu jalan ke Surga ...

Yakni saat orang lain menghina, membully, menertawakan, dan mengolok-olok, maka orang tuanya lah yang membelanya ...

Sehingga waktu yang dicurahkan kepada anak ABK jauh lebih banyak daripada anak normal...

Ingatlah, Ridlo terhadap semua pemberian dan keputusan Allah, itu merupakan tingkatan tertinggi di sisi-Nya...

Yakni Allah Ridlo kepadamu dan andapun meridloinya, maka adakah yang lebih baik dari itu...?