Jumat, 25 Desember 2015

Tidak semua Bid'ah itu dholalah, ada pula bid'ah hasanah. Andaikan semua bid'ah adalah dholalah dan pasti masuk neraka, maka para sahabat terdekat Nabi SAW akan masuk neraka duluan, yakni sahabat Abu bakar, Umar dan Utsman. Padahal sahabat2 itu sudah dijamin masuk Surga.
Karena itu, tidak semua Bid'ah itu dholalah, namun ada pula bid'ah hasanah.
Beberapa contoh bid'ah:
1. Mushaf AlQuran
    Pada jaman Nabi SAW masih hidup, Alquran belum dibukukan menjadi satu, masih terserak dalam berbagai bentuk. Mulai jaman Abu Bakar ra, AlQuran dibukukan, atas usul dan desakan Umar ra.
Andaikan Alquran tidak dibukukan seperti skrng ini, tentunya kita tdk bs membacanya. Trus belajarnya? harus dari mulut ke mulut dan dihafalkan.
2. Sholat Tarowih berjamaah
    Pada jaman Nabi SAW masih hidup, para sahabat suka mengerjakannya sendiri2, paling hanya sesekali saja dilakukan berjamaah. Namun jaman Umar ra, dilakukan secara berjamaah di Masjid.
3. Jumlah Rakaat Sholat Tarowih
    Pada jaman Nabi SAW masih hidup, jumlah rakaat hanya 8 rakaat saja. Namun jaman Umar ra, dilakukan 20 rakaat namun lebih pendek.
4. Adzan Jumat
    Pada jaman Nabi SAW masih hidup, adzan dilakukan sekali saja, namun sejak jaman Utsman ra. adzan dilakukan 2 kali, dan adzan pertama jauh sebelum jumat dimulai, sebagai panggilan persiapan untuk jumatan.
5. Penulisan hadits
    Pada jaman Nabi SAW masih hidup, sebagian besar sahabat dilarang untuk menulisnya, supaya tidak bercampur dengan Alquran yg masih terserak penulisannya. Andaikan tidak ada hadis yg ditulis, bagaimana kita bisa belajar agama dari Nabi SAW yg telah wafat lama sekali (hadis marfu')? Atau setidaknya sampai pada sahabat Nabi yg terpercaya? (hadis mauquf)

Namun ada yg perlu kita perhatikan, ada beberapa hal yang tidak boleh ada bid'ah-nya. Misalnya: Syahadatain (jangan ditambah dengan yang lain), dan Tatacara/bacaan sholat. 

Jumat, 18 Desember 2015

Sesungguhnya kita mengalami dua kematian dan dua kehidupan, yakni kematian saat di alam arwah dan kematian di alam kubur. Kehidupan di alam dunia dan kehidupan di alam ba'ats.
Banyak sekali alam yg kita singgahi, yang total waktu singgahnya adalah tak terhingga:
1. Alam Arwah
    > Lama kita tinggal: tak terbatas
    >> Ada alam "antara" sebelum ke alam dunia, yakni Alam Rahim ( Lama kita tinggal: 9 bulan-an)
2. Alam Dunia
    > Lama kita tinggal: paling lama 100 tahun
    >> Ada alam "antara" sebelum ke alam kubur yakni alam Sakarat. Jika kita akan hidup lagi (dari koma/mati suri) maka namanya: alam Sakaratul Hayat. Namun jika kita bablas ke alam kubur, namanya: alam Sakaratul Maut. Lama kita tinggal: tak terdeteksi.
3. Alam Barzakh (kubur)
    > Lama kita tinggal: tak terdeteksi, bisa milyaran tahun jika dihitung sejak Nabi Adam diciptakan.
    >> Ada alam "antara" sebelum ke alam ba'ats yakni alam Makhsar. Lama kita tinggal: tak terdeteksi
4. Alam Ba'ats
   > Lama kita tinggal:tak terhingga.
   >> Alam setelah kebangkitan dari kematian, yakni alam keabadian yang tidak ada lagi kematian setelah ini, bisa di Surga atau di Neraka.

Betapa lamanya perjalanan kita, dan sangat melelahkan. Apa yg kita persiapkan untuk bekal di alam yang banyak ini dan lama? Tetap mencari harta dunia dan meninggalkan bekal akhirat? Manusia yang beriman tentu mempersiapkan untuk yang lama daripada yang sebentar (alam dunia)

Atau masihkah kita berharap kembalian cash/kontan yg berlipat ganda di dunia ini, terhadap segala amalan sholat, zakat dan sedekah kita? Tidakkah lebih baik kalau semua amalan itu sebagai bekal perjalanan jauh kita menuju alam ba'ats?

Jumat, 11 Desember 2015

Gerakan sholat subuh berjamaah mungkin ada baiknya ...
Namun alangkah lebih baik jika diganti dengan Gerakan sholat fardlu berjamaah ...

Kenapa?
Karena tidak semua orang yg mengikuti sholat subuh berjamaah tersebut adalah orang sekitar, bisa jadi dari jauh. Lalu bagaimana mereka mendatanginya malam2 dng berkendara? kalau mengantuk? Terus kecelakaan? Apakah tidak lebih baik kalau mereka sholat subuh berjamaah di Masjid terdekat dengan rumah tempat tinggalnya?

Gerakan sholat subuh berjamaah sebaiknya diganti dengan Gerakan sholat fardlu berjamaah, dimanapun mereka berada.
Mengapa menjadi Gerakan sholat fardlu berjamaah?
1. Melatih untuk menjaga sholat fardlu berjamaah tepat waktu, dan bukan hanya sekedar euforia subuh belaka.
2. Sholat subuh berjamaah di Masjid dekat tempat tinggal mereka, sehingga:
  a. Waktu untuk perjalanan yang lama (jika tetap dengan Gerakan sholat subuh berjamaah), bisa diganti dengan sholat Tahajjud + Witir + Tadarus Al Quran, kemudian jalan kaki ke Masjid terdekat untuk Sholat Subuh berjamaah.
  b. Kalau masih ngantuk, resiko kecelakaan relatif kecil, karena perjalanan dilakukan dengan jalan kaki ke Masjid kampung terdekat yang sepi.
  c. Pekerjaan rumah lainnya bisa dikerjakan, misalnya mengurus/mengantarkan anak ke sekolah.
  d. Sekali lagi, Gerakan sholat fardlu berjamaah bisa dilakukan secara istiqomah, dan sangat berbeda dengan Gerakan sholat subuh berjamaah, yang (bisa jadi) hanya sekedar euforia subuh belaka ....

Jangan Tinggalkan Masjid, dan Jangan tinggalkan Majlis ilmu, jika ingin selamat dalam berjumpa dengan Allah ...

Jumat, 04 Desember 2015

Seseorang yg memberikan minum pada seekor anjing yg sangat kehausan di gurun pasir ternyata diampuni dosa2nya oleh Allah ...
Menyingkirkan duri dijalan ternyata merupakan kebaikan yg dipuji Allah ...
Sangat dilarang untuk meminta-minta kepada makhluk, dan hanya meminta kepada Allah, walaupun dirinya sangat membutuhkannya ...
Memaafkan orang yang berbuat jahat kepadanya, dan hanya menyerahkan urusan tersebut hanya kepada Allah ...
Tidak boleh sambat kepada makhluq, karena hanya Allah yang Mahapenolong ...
Tidak mengharap rejeki kepada makhluq, dan hanya berharap kepada Allah. Jika diberi kekurangan harta, tidak sambat kepada makhluk, dan selalu beranggapan bahwa itulah yang terbaik bagi dirinya ...
Memperjuangkan agama dengan kelembutan, tanpa meminta imbalan kepada makhluk, walaupun diri dan keluarganya sangat membutuhkannya, dan hanya berharap keridloan Allah ...

Itulah yg diajarkan Rusulullah SAW kepada kita ...
Kalau aksi teror dan bom bunuh diri yang dilakukan oleh orang yg mengaku muslim bagaimana?
Jika ia benar muslim, berarti ia telah mengingkari Nabi Muhammad SAW yang ternyata sangat lemah-lembut dan berhati mulia ...
Jika itu merupakan konspirasi dan makar untuk manjatuhkan Islam, maka ingatlah, makar Allah jauh lebih baik, dan takutlah akan hari pembalasan (kiamat) kelak ...