Jumat, 28 Februari 2020

Murid: Kyai, kita kan sudah mukmin, sudah diberi petunjuk, Alhamdulillah. Namun mengapa setiap hari kita wajib baca "Ihdinasshirothol mustaqiim" (al Fatihah) sebanyak 17 kali?
Kyai: Muridku, andaikan engkau mau ke Jakarta sendirian naik motor. Sedangkan engkau tidak tahu jalan ke sana, maka apakah yang kamu lakukan?
Murid: Saya akan mengarahkan motor saya ke barat, lalu selalu tanya, jalan yang manakah yang menuju ke Jakarta kepada orang2 yang saya lewati.
Kyai: Maka dengarkanlah wahai muridku. Jalan ke Surga hanya Allah yang mengetahui, padahal jalan menuju ke Surga itu banyak sekali, namun hanya satu jalan yang hanya Allah saja yang mengetahui yang menuju Surga, sedangkan yang lainnya ke Neraka.
Andaikan hanya arah barat yang kau ketahui untuk menuju Jakarta. Maka untuk menuju ke Jakarta, tentu engkau mengarahkan motormu ke arah barat lalu selalu bertanya kepada orang2 yang kau jumpai, manakah jalan yang menuju ke Jakarta.?
 Itulah "Ihdinasshirothol mustaqiim" (al Fatihah) yang kau baca minimal sebanyak 17 kali dalam sehari. Semakin banyak bertanya, tentu kamu tidak akan tersesat untuk ke Jakarta.

Jumat, 21 Februari 2020

Beberapa ustadz memberikan makna kesuksesan yg berbeda.
Ustadz I: Makna kesuksesan itu adalah ketika ia selamat dari api Neraka dan masuk ke Surga dengan selamat.
Ustadz II: Makna kesuksesan itu ketika anda suka memudahkan dan berinfak lalu karir anda melejit, anak2 bs sekolah sampai LN lalu bekerja dng gaji besar. Itulah kesuksesan.

Saya pribadi cenderung setuju dng pendapat ustadz I, sebab ada juga orang yg sangat dermawan, menyantuni yatim dan suka mempermudah, tapi karirnya biasa saja bahkan cenderung menurun, anak2nya juga yah seperti itu. Tidak bs sekolah hingga LN. Namun orang itu tetap istiqomah dijalanNya.
Bagi orang seperti ini, memang cocoknya tidak pamer, karena memang tidak ada yg bs dipamerkan. Keluar dari keramaian. Karena itulah cobaan dari Allah, yg pasti punya maksud tertentu. Mungkin Allah menghendaki orang yg "terlihat tidak sukses dunia" diganti dengan istana di Surga yang jauh lebih indah dari istana dunia.
Sedangkan pendapat ustadz II, monggo pamer, mungkin dng pamer itu akan mengundang orang2 supaya mau berinfak dng imbalan dunia.
Wa Allahu 'alam

Jumat, 14 Februari 2020

Mungkin sekarang terlihat punya rumah tingkat 4, hotel bintang 5, namun belum tentu ia punya istana dan cepat ke Surga ...
Ada orang yang rumahnya sederhana, namun bisa punya istana dan cepat ke Surga ...
Mengapa?
Karena si kaya itu banyak sekali pengeluarannya, hingga tidak bisa zakat dan sedekah ...
Beda dng yg sederhana itu  ia bisa zakat dan sedekah lalu Allah meridloiNya ...

Ingat2lah mengenai GAYA HIDUP...
Andaikan si miskin gak berlagak kaya dng hutang, mestinya bs sedekah...
Gara2 hutang maka gag bs sedekah...
Mestinya gag dpt zakat bagi yg suka GAYA HIDUP MEWAH ...!

Bedakan antara kebutuhan primer, sekunder dan GAYA HIDUP...!

Jumat, 07 Februari 2020

Murid: Kyai, kalau lihat tanda2nya, kelihatannya kiamat sudah dekat. Wah gimana ini kyai?
Kyai: Gag penting kiamat mau dekat atau mau besok. Yg penting apa persiapan kita?
1. Sudahkah kita istiqomah sholat berjamaah di masjid ketika adzan berkumandang?
2. Sudahkah kita mentaati perintah Allah yg wajib lainnya?
3. Sudahkah kita mengeluarkan harta untuk Yatim dan fakir miskin?
4. Sudahkah kita meringankan beban dan menghilangkan kesulitan saudara kita?