Kualitas dan ganjaran dari suatu ibadah itu tergantung tempat dan waktunya...
Hanya Allah melalui lisan Nabi Nya yang menentukannya ...

Contoh ibadah yang tergantung tempat:
Sholat di Masjid Al Aqsho lebih baik dan lebih utama 500 kali lipat daripada sholat di Masjid manapun di Dunia ini ...
Sholat di Masjid Nabawi lebih baik dan lebih utama 1000 kali lipat daripada sholat di Masjid manapun di Dunia ini ...
Sholat di Masjid Al Harom lebih baik dan lebih utama 100.000 kali lipat daripada sholat di Masjid manapun di Dunia ini ...
Apakah kita lebih suka bepergian ke manca negara daripada ke tempat Masjid² tersebut ...?

Contoh ibadah yang tergantung waktu:
Bermunajat di 1/3 malam terakhir jauh lebih baik dan lebih utama daripada bermunajat di siang hari ...
Beribadah di bulan Romadlon, baik itu dzikir, sholat, sedekah atau bahkan nafas yang kita hembuskan   pasti mendapatkan ganjaran kebaikan jauh lebih banyak daripada hari-hari biasa di luar Romadlon...
Karena di bulan Romadlon ini, ganjaran dilipat gandakan berkali-kali lipat, hingga 700 kali atau bahkan tak terhingga dibandingkan bulan-bulan diluar Romadlon...
Apakah kita lebih suka meninggalkan Romadlon dengan mengabaikan ibadah di sepuluh hari terakhir Romadlon...?

Atau malah mengisinya dengan memperbanyak ibadah, seolah-olah sedih ditinggalkan Romadlon...?

Seperti Nabi SAW yang meningkatkan ibadah beliau secara drastis di akhir Romadlon...

Atau malah bergembira karena Romadlon sudah hampir berakhir dengan meninggalkan atau mengurangi ibadah...

Seorang anak Adam as, tidak mungkin bisa beribadah seperti para Malaikat...

Hal ini dikarenakan anak Adam as butuh harta untuk bisa hidup ...

Butuh harta sehingga ia merasa cukup dan kaya ...

Kaya itu bukan pada banyaknya harta, hingga ia rakus menumpuk kekayaan hingga melupakan ibadah ...

Namun, kaya itu dari harta yang ia peroleh, yang ia pergunakan untuk ibadah dan keluarganya...

Ingatlah sosok Qorun, ia kaya raya, sombong, tapi tidak mau beribadah dan terus menumpuk kekayaan hingga kekayaan itu menenggelamkannya ke dalam perut Bumi ...

Ingatlah pula sosok Nabi Sulaiman as, Beliau kaya raya, namun Beliau bersyukur hingga semua kekayaan itu ia pergunakan untuk ketaatan dan untuk beribadah kepada Allah...

Dan tahukah Engkau, sosok Nabi Ayyub as, yang kaya raya lalu mendapatkan cobaan yang sangat berat dan lama, hingga hartanya habis, namun Beliau tetap bersyukur dan beribadah kepada Allah...

Hingga akhirnya semua hartanya dikembalikan lagi oleh Allah berlipat ganda ditambah gelarnya oleh Allah sebagai manusia yang paling sabar dan teguh dalam beribadah kepada Nya...

Sungguh kekayaan yang berapapun Engkau miliki, kemudian Engkau bersyukur, lalu harta itu Engkau pergunakan untuk beribadah dan keluargamu, maka itulah kekayaan yang sebenarnya... 

Barokallah...

 Kalau Engkau bersedekah ingin mendapatkan balasan berlipat kali di dunia ini, maka sungguh merugi...

Karena Engkau tidak mendapatkan bagian sedikitpun di Akhirat kelak ...

Kalau Engkau bersedekah ingin mendapatkan balasan berlipat kali di Akhirat, maka sungguh beruntung...

Karena Engkau akan mendapatkan bagian Akhirat penuh berlipat kali dan ditambah bagian dunia yang kadarnya terserah Allah...

Kalau Engkau bersedekah ingin mendapatkan keridloan Allah, maka sungguh mulia hatimu...

Karena Engkau akan mendapatkan keridloan Allah dimanapun kamu berada ...

Dia selalu mengampunimu dan memberikan kemudahan menuju keridloanNya ...

Adakah yang lebih baik daripada keridloan Allah...?

Padahal keridloan Allah dapat memasukkan Engkau ke dalam Surga Nya tanpa hisab ...

Dan tahukah Engkau apa saja sedekah itu ...?

Yakni harta, ilmu, pemikiran, dzikkir dan tenaga yang Engkau keluarkan dengan niat yang benar...

Dan tahukah Engkau manusia yang merugi ...?

Yakni ketika harta, ilmu, pemikiran, dzikkir dan tenaga yang Engkau keluarkan tidak mendapatkan balasan setimpal di dunia ini ...

Lalu Engkau berkata, "Cukuplah sedekahku, aku hentikan, toh tidak bermanfaat bagiku"...

Subhanallah, sungguh rugi dan rugi yang bertingkat karena perkataan dan perbuatanmu itu ...

Sesungguhnya Allah Mahakaya, dan tidak butuh segala sesuatu yang Engkau tahan karena pelit ...

 Sungguh berbohong jika ia mengatakan mencintai Allah, namun ia tetap saja mengerjakan yang Allah haramkan ...

Sungguh berbohong jika ia mengatakan mencintai Rasulullah saw, namun ia tidak mencintai orang miskin, orang lemah dan anak yatim...

Sungguh berbohong jika ia mengatakan mencintai Surga dan berharap memasukinya, namun ia tidak sholat, tidak mau berpuasa di bulan Romadlon dan tidak mau sedekah ...

Dan jangan katakan, kalau engkau tidak mencintai Allah dan RasulNya, sebab, itu artinya engkau telah melakukan dosa besar bahkan bisa murtad ...

 Alhamdulillah Romadlon Tiba ...

Surga telah berhias bagi Mukmin yang mau berpuasa di bulan ini ...

Meskipun penuh cobaan yang sangat berat ...

Hampir semua harga barang naik drastis ...

Namun justru itulah nilai positifnya...

Bagi pengepul, pemasok, dan penjual yang mau menaikkan harga jualannya ...

Ia akan semakin kaya, dan memiliki banyak teman sesamanya...

Namun bagi pengepul, pemasok, dan penjual  yang tidak mau menaikkan harga atau bahkan mau menurunkan harga barang ...

Tentu ia akan semakin berkurang hartanya lalu dimusuhi sesamanya ...

Dia tidak punya teman dengan tingkahnya yang aneh ini ...

Namun Surga malah merindukannya ...

Karena di bulan Romadlon, semua amal akan digandakan balasannya berkali-kali lipat, 700 kali lipat hingga tak terhingga ...

Barangsiapa merindukan ganjaran berlipat ganda dari Allah, sekaranglah saatnya beramal baik ...

Barangsiapa merindukan ganjaran berlipat ganda dari hartanya, sekaranglah saatnya menaikkan harga ...

Apakah salah menaikkan harga di momen tahunan ini ...?

Tidak salah sih, karena semua butuh harta,  termasuk yang nulis ...

Namun perlu diingat, harta dan teman sejawat itu hanya bersama kita sewaktu didunia atau bahkan saat kita senang dan kaya saja ...

Sedangkan amal baik akan selalu bersama kita hingga di alam kubur dan hari perhitungan...

Hidup adalah pilihan, apapun yang engkau pilih, semua ada resiko dan konsekuensinya ...