Jumat, 21 Januari 2022

 Murid: Pak Ustadz, ada orang senangnya pamer amal, dikit² podcast amal, ternyata hidupnya kok enak ya? Kaya raya, anak-anak membanggakan, hidupnya mudah dan dihormati banyak orang. 

Tapi ada orang yang sukanya menyembunyikan amalnya, hingga tangan kirinya saja tidak mengetahui, amal apa yang dilakukan tangan kanannya, namun hidupnya tidak kaya, biasa saja, bahkan dikaruniai anak ABK, hidupnya tidak dihormati orang banyak, bahkan cenderung di bully. 

Kenapa demikian ya Tadz?

Ustadz: Muridku, apakah kamu melihat keluh kesah terhadap orang yang suka menyembunyikan amal yang kamu ceritakan itu?

Murid: Tidak ada Tadz, bahkan raut mukanya terlihat ceria dan ikhlas dalam kesehariannya.

Ustad: Ketahuilah muridku, jangan kamu memandang perbuatan Allah dari sudut pandangmu. Sesungguhnya Allah berkuasa terhadap segala sesuatu,  dimana kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. 

Allah sanggup menghapus semua amal kebaikan seseorang yang dilakukan karena riya dan pamer. Namun Dia tidak zholim, amal baik yang dipamerkan itu langsung dikembalikan oleh Allah di dunia ini, cash. Engkau melihatnya Kaya raya, anak-anaknya membanggakan, hidupnya mudah dan dihormati banyak orang. Namun di akhirat orang itu tidak mendapatkan apa², dihapuskan amal² yg karena riya dan pamer itu, sebab sudah di berikan di dunia. 

Sedangkan orang yang engkau lihat suka menyembunyikan amal baiknya, namun terlihat hidupnya biasa saja, bahkan dikaruniai anak ABK, tidak dihormati orang banyak, bahkan cenderung di bully, itu sesungguhnya karunia dari Allah untuk menyembunyikan amalnya di dunia, namun akan diberikan penuh, bahkan jauh diluar dugaan semua orang, di akhirat. Allah memberikan karunia yang luar biasa kelak di akhirat, dimana orang-orang tidak akan menyangkanya.

Bukankah engkau melihatnya ceria dan ridlo dalam kesehariannya? Itu berarti Allah memberikan kecukupan baginya yang engkau tidak mengetahuinya. Allah meridloinya dan orang Itupun meridloi Allah. Apakah ada yang lebih baik dari itu?

Murid: Subhanallah, Astaghfirullah, Saya baru sadar Ustadz, saya malu kepada Allah dan semoga Allah mengampuni saya ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar