Jumat, 16 Maret 2012

Haruskah Do'a selalu sekarang terkabul ...?

Kadangkala manusia berdo'a, namun selesai berdo'a, do'anya tdk segera terjawab ...
Ditunggu, satu hari-dua hari, namun do'anya belum juga dikabulkan ...
Sehingga manusia tersebut berputus-asa dan menyangka kalau do'anya tidak akan terkabulkan ...

Jangan... janganlah demikian, karena sesungguhnya keputusasaan dan menghentikan do'a itu merugikan kita ...
Menghentikan do'a menyebabkan tidak terkabulnya do'a tersebut ...
Allah pasti mengabulkan do'a hamba2Nya yg berdo'a dan meminta kepadaNya dengan sungguh2 dan penuh harap ...
Karena itu janganlah menghentikan do'a dan janganlah berputus-asa dalam berdo'a ...
Terserah Allah, kapan Do'a itu dikabulkan, karena hanya Allah yg tahu, kapan (cepat atau tidaknya) dan bagaimana kebaikan terkabulnya do'a kita ...
Allah adalah Tuhan kita, sehingga janganlah sok "memaksa" Allah supaya disegerakan terkabulnya do'a kita ...
Kita hanyalah hambaNya, Allah Tuhan kita, dan penentu segala sesuatu hanyalah Allah, Allah yg Mahamemaksa, bukan kita ...
Kita hanya dapat berharap dengan sungguh2 dan dengan segala kerendahan hati, supaya Allah memperkenankan dan mengabulkan do'a kita ...

Sesungguhnya Nabi Zakariya as. berdo'a:"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa."
Nabi Zakariya as. terus berdo'a dan berharap akan terkabulnya do'a tersebut, tanpa putus asa ...
Kemudian Allah mengabulkan Do'a Nabi Zakariya as. setelah Beliau berumur 90 tahun ...!!!
Dan isteri Nabi Zakaria a.s., yg bernama Hanna, adalah seorang istri yang mandul ...
Sesungguhnya Allah menggembirakan Nabi Zakaria a.s. dengan kelahiran seorang putera bernama Yahya, yang juga seorang Nabi ...

Padahal dengan umur yang sudah sangat tua (90 tahun) dan istri yang mandul, Nabi Zakaria a.s takjub dan heran, karena akan diberi seorang putra ...
"Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan isteriku pun seorang yang mandul?."
Berfirman Allah: "Demikianlah, Allah berbuat apa-apa yang dikehendaki-Nya..."

QS 3.Ali 'Imran:38-40

هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ قَالَ رَبِّ هَبْ لِى مِن لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ
فَنَادَتْهُ ٱلْمَلَـٰئِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّى فِى ٱلْمِحْرَابِ أَنَّ ٱللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَـىٰ مُصَدِّقاً بِكَلِمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِّنَ ٱلصَّـٰلِحِينَ
قَالَ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي غُلَـٰمٌ وَقَدْ بَلَغَنِي ٱلْكِبَرُ وَٱمْرَأَتِى عَاقِرٌ قَالَ كَذَٰلِكَ ٱللَّهُ يَفْعَلُ مَا يَشَآءُ

"Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.""

"Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat[membenarkan kedatangan seorang nabi yang diciptakan dengan kalimat kun (jadilah) tanpa bapak yaitu nabi Isa a.s] (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh.""

"Zakariya berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan isteriku pun seorang yang mandul?." Berfirman Allah: "Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.""

Tidak ada komentar:

Posting Komentar