Jumat, 28 Maret 2025
Jumat, 21 Maret 2025
Mengapa Maryam wanita suci, yang sepanjang hidupnya menjaga kehormatan, justru diuji dengan kehamilan tanpa suami...?
Padahal kesucian adalah mahkota yang paling ia jaga dan ia cinta...
Tidakkah kita menyadari...
Mengapa Ibrahim, yang bertahun-tahun menanti keturunan dalam do’a, justru diperintahkan menyembelih anak yang paling ia kasihi...?
Padahal Ismail adalah jawaban dari tangisan panjangnya di penghujung malam...
Dan pernahkah kita menyadari...
Saat mengingat Rasulullah SAW, yang kehilangan Khadijah, belahan jiwanya, dan Abu Thalib, sang pelindungnya...?
Padahal merekalah cahaya di tengah gelap, dan sandaran di kala duka...
Pertanyaanya...
Lalu bagaimana dengan kita...?
Pernahkah Allah mengambil sesuatu yang kita genggam erat, yang kita cintai...?
Menggagalkan rencana yang kita susun dengan penuh harap...?
Maka bersabarlah…
Di balik kehilangan ada kasih sayang-Nya...
Di balik air mata ada hikmah-Nya...
Dan di balik ujian ada janji-Nya...
Bahwa yang lebih baik sedang menantimu...
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
"Kedudukan-kedudukan yang tinggi tidak akan bisa diraih kecuali dengan cobaan."
Majmu'ul Fatawa, jilid 25 hlm. 302
Jumat, 14 Maret 2025
Jangan lupa sholat sunnah fajar dan witir ...
Dirikan sholat witir setiap malam ...
Dirikan pula sholat sunnah fajar hingga kamu bertemu Allah...
Sesungguhnya sholat sunnah fajar itu lebih baik daripada segala kenikmatan dunia ini ...
Dirikan pula sholat 5 waktu, dan jagalah waktu sholat Asar dan Subuh tepat waktu ...
Hingga kamu bertemu dengan Allah dengan Selamat...
Kerjakan bersegera mungkin segala sesuatu yang kamu bawa mati ...
Meskipun terkadang mengorbankan perkara dunia...
Ingatlah, dunia ini bukanlah tempat hidup kita selamanya, namun dunia ini tempat mati kita ...
Jumat, 07 Maret 2025
Tirulah penyu yang tetap berenang tenang di samudera luas meskipun di tengah gelombang yang besar...
Ketenangan adalah kekuatan, bukan kelemahan...
Dalam Islam, ketenangan adalah tanda kekuatan iman dan kedekatan seorang hamba dengan Allah...
Ia merupakan implementasi dari keyakinan yang kokoh kepada Allah dan kemampuan mengendalikan diri di tengah badai kehidupan...
Ingatlah, “Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati mukminin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan (yang telah ada).” (Al-Fath: 4)
Jaga hati, jaga lisan, dan tetap tenang...
Sesakit apapun luka hati yang kamu rasakan, jangan kamu bela kesakitan itu dengan buruknya lisanmu, maka tetaplah tenang...
Orang yang telah berlaku buruk padamu, balasan atas keburukannya sudah menanti...
Dan kesabaran serta legowonya hatimu pun sudah menanti balasan terbaik Nya...
Sembuhkan luka batinmu dengan pemaafan yang tulus karena Allah...
Itulah jalan terbaik untukmu supaya lebih mudah dan ringan meniti alur kehidupan dengan ketenangan...
Jumat, 28 Februari 2025
“Semua kemajuan terjadi di luar zona kenyamanan.” (Michael John Bobak)
Terlarut dalam zona nyaman sesungguhnya membahayakan kemajuan diri...
Karena saat berada pada zona ini seseorang akan merasa tidak perlu untuk melakukan apa-apa lagi...
Tidak jarang diantara mereka sebenarnya sadar adanya kekurangan dalam diri...
Namun malas untuk berusaha lebih keras lagi...
Demikianlah pemikiran kebanyakan manusia mengenai dunia...
Padahal urusan dunia, jika dikejar, tidak akan ada habis²nya...
Capek, merasa kurang terus, merasa miskin terus dan hati hampa...
Jenuh, stress bahkan bisa menyebabkan gangguan jiwa...
Beda jika hal tersebut untuk akhirat...
Keluar dari zona nyaman...
Tidak merasa cukup dengan ibadahnya...
Bangun malam disaat semua manusia tidur, selalu mendatangi Masjid untuk sholat berjamaah dan mengaji...
Terus bersedekah disaat² cinta harta...
Berpuasa saat orang lain makan enak tanpa penutup warung...
Semuanya butuh perjuangan...
Keluar dari zona nyaman...
Menyimpan harta nyaman, maka sedekahkan harta itu...
Sholat dirumah nyaman, maka pergilah ke Masjid, sholat berjama’ah...
Iktikaf di Masjid, menunggu sholat fardlu berikutnya merupakan perjuangan yang luar biasa...
Semuanya butuh perjuangan...
Keluar dari zona nyaman...
Sesungguhnya keluar dari zona nyaman perkara akhirat...
Dapat menenangkan hati, terhindar dari stress, dan mengobati gangguan jiwa dikarenakan urusan dunia...
Belum lagi pahala yang dijanjikan Allah kelak ...
Karena itu, keluarlah dari zona nyaman untuk urusan akhirat...
Setelah keluar dari zona nyaman, diperlukan ke istiqomah an dalam menjalankan amal baik...
Keluar dari zona nyaman dan memulai suatu kebaikan itu memang berat, namun menjaga agar kebaikan yang sudah dimulai tetap bisa istiqomah tentunya lebih berat lagi...
Bagi yang belum terbiasa mengerjakan sholat fardlu berjamaah dimasjid, tentu untuk memulainya adalah berat...
Namun menjaga agar tetap Istiqomah untuk sholat fardlu berjamaah dimasjid tentunya lebih berat lagi...
Bangun di sepertiga malam lalu mengerjakan sholat tahajud, memulainya saja tentu berat...
Namun lebih berat lagi untuk menjaga agar tetap Istiqomah bangun disepertiga malam untuk mengerjakan sholat tahajud...
Setelah keluar dari zona nyaman dan ilmu didapatkan, dibutuhkan kemauan yang kuat untuk menjalankannya...
Dan untuk tetap dapat Istiqomah di jalan kebaikan di samping ilmu dan kemauan dibutuhkan juga doa, dan kesabaran dari segala godaan, ujian dan cobaan yang didapatkan...
Semoga Allah menautkan kita diatas ketaqwaan serta menganugerahkan kepada kita akhir kehidupan yg husnul khatimah...
Aamiin...
Jumat, 21 Februari 2025
Katakanlah...
Aku tak tahu sampai kapan usiaku berakhir...
Entah hari ini, esok, ataupun lusa...
Aku juga tak tahu kapan dunia ini akan berakhir...
Lalu bagaimana aku dimatikan... 🥺
Sanggupkah aku melawan sakitnya sakaratul maut... 😭
Bahkan Rasulullah kekasih Allah saja masih merasakan sakitnya sakaratul maut...
Lalu, bagaimana denganku...?
Hamba yang hina penuh dosa ini...?
Aku hanyalah seorang hamba yang setiap saat meminta ampunan, namun seringkali mengulang kesalahan yang sama...
Apakah amalku sudah cukup untuk mengimbangi banyaknya dosaku...?
Inilah akhir dari segala perjalanan dunia...
Pemutus segala kelezatan dunia...
Yakni KEMATIAN...!
"Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian."
Al - Ankabut:57
Romadlon telah datang...
Tidak ada harapan menjelang kematian...
Selain...
Ampunan, Rahmat dan Keberkahan dari Allah SWT...
Marhaban yaa ROMADLON...
Jumat, 14 Februari 2025
Waktu yang berlalu sudah tak bisa kembali, yang terbuang tidak bisa diulang, yang terlewati tak bisa diundur...
Itu pasti...
Waktu sekarang ini adalah milikmu, sehingga kamu bisa memperbaikinya sekarang...
Jadi, tidak perlu terus - menerus menyesali waktu yang terlewat, sebab menyesal tanpa aksi pun tak ada gunanya...
Setidaknya, waktu-waktu yang sempat terabaikan itu menyadarkanmu bahwa melakukan sesuatu itu tidak perlu sempurna...
Karena menunggu sempurna sering kali hanya akan menghambat perkembanganmu saat ini...
Intinya lakukan saja semampumu, kalau ternyata ada kesalahan kamu bisa memperbaiki sambil menjalaninya...
Tidak ada waktu terbaik untuk memulai sesuatu, kecuali sekarang...
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa." ( Q.S Ali- Imron : 133 )
Dan ingatlah, berusahalah semampumu untuk urusan Dunia dan Akhirat...
Jangan biarkan dirimu menganggur tanpa usaha Dunia ataupun Akhirat...
Diantara sekian banyak kebaikan adalah kemampuan untuk mengerjakan kebaikan selanjutnya (Tafsir Ibnu Katsir)...
Walau kebaikan yang (dikira) hanya sedikit tapi rutin dikerjakan itu adalah sangat baik...
Hingga Allah mencintai kita...
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
Amal yang paling dicintai oleh Allah ta’ala adalah yang kontinu terus-menerus walau sedikit (HR. Muslim: 783)
Lebih baik sedikit tapi berkesinambungan daripada satu kali jumlah banyak namun tak berulang...
Jumat, 07 Februari 2025
“Singkirkanlah kesombonganmu, turunkanlah keangkuhanmu, dan ingatlah kuburanmu.” (Ali bin Abi Thalib ra)
Rasulullah SAW bersabda, "Perbanyaklah mengingat sesuatu yang dapat menghancurkan kenikmatan, yaitu kematian." (Ibnu Majah: 4248), karena beliau mengingatkan, "Tidak masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari kesombongan.” (Ibnu Hibban: 224).
Imam al-Qurthubi di dalam At-Tadzkirah fi Ahwal al-Mauta wa Umur al-Akhirah menjelaskan, “Barang siapa yang banyak mengingat kematian maka dimuliakan dengan tiga hal: Bersegera tobat, puas hati dan semangat ibadah, dan barang siapa yang lupa kematian diberikan hukuman dengan tiga hal; mengundur tobat, tidak ridha dengan keadaan dan malas ibadah.”
Sesungguhnya segala sesuatu yang diniatkan (dalam hati) karena hanya ingin mencari keridloan Allah, maka semua itu akan mendatangkan Pahala...
Mengingat kematian, lalu segera berbuat baik hanya karena Allah, itulah usaha yang Tidak ada ruginya...
Ingatlah...
Berapa banyak orang yang sibuk berusaha mencari perhatian dan pujian orang lain, namun sedikit yang berusaha mencari perhatian dan pujian Allah SWT...
Padahal mencari perhatian dan pujian manusia adalah cara sederhana untuk mudah sakit hati...
Dan inilah usaha yang merugi...
Sedangkan usaha mencari perhatian dan pujian dari Allah, justru menenangkan hati...
Inilah usaha yang Tidak ada ruginya...
Berapa banyak orang yang ambisinya berusaha memburu harta dan kemewahan, bahkan dengan cara tercela. Namun sedikit yang berusaha memburu pahala dan kesederhanaan hidup...
Padahal harta dan kemewahan adalah kesusahan dalam hisab di hari kiamat...
Dan inilah usaha yang merugi...
Sedangkan pahala dan kesederhanaan hidup adalah kemudahan dalam hisab di hari kiamat...
Inilah usaha yang Tidak ada ruginya...
Sesungguhnya dengan bertambahnya usia, berarti sudah semakin sedikit usaha yang bisa kita lakukan...
Mengingat kematian menjadikan seseorang kembali ke jalan Allah dan dapat menghilangkan kesombongan...
Hidup itu pilihan...
Sisa umur ini, apakah digunakan untuk berusaha mencari keridloan Allah ataukah untuk yang lainnya...
Jumat, 31 Januari 2025
Syeikh Utsaimin رحمه الله mengatakan:
“Engkau akan mendapati orang-orang yang ahli akhirat tidak memikirkan (harta) dunia yang hilang dari mereka.
Jika dunia itu datang; mereka menerimanya dan jika dunia itu hilang, mereka tidak memikirkannya.”
[Syarah Riyadhus shalihin 3/48]
Tidak ada faedahnya kita dipusingkan oleh dunia...
Ingatlah bahwa dunia itu akan selalu ada yang datang, dan pasti ada saja yang pergi...
Berfikirlah yang positif...
Apabila dunia datang, maka Alhamdulillah, kita harus mensyukurinya...
Apabila bila dunia itu pergi, maka Alhamdulillah, Allah telah mengurangi beban tanggungjawab kita ...
ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ
Allah Yang Menciptakan kematian dan kehidupan, untuk menguji siapa di antara kalian yang terbaik 'amalnya. (QS Al Mulk: 2)
Hakikat dunia adalah kematian yang pasti datang...
Hakikat akhirat adalah kehidupan yang abadi...
Takdir yang rahasia, sikapi dengan prasangka terbaik, doa minta terbaik, ikhtiar terbaik, dan tawakkal terbaik...
Niatkan segala aktivitas sebagai ibadah...
Perbaiki yang fardhu...
Istiqamahkan yang sunnah meski kecil dan sedikit...
Perbanyak langkah untuk ke Masjid, sholat berjama’ah...
Sedekah rutin, baik harta, perkataan ataupun perbuatan...
Dan milikilah amalan² rahasia yang hanya kita dan Allah yang tahu tentangnya...
InsyaAllah, dengan curahan RahmatNya, kita selamat dan beruntung...
Jumat, 24 Januari 2025
Setiap hal di dunia ini pasti ada pembersihnya...
Seperti harta yang halal dibersihkan dengan zakatnya...
Pembersih perut dengan berpuasa...
Dan pembersih lantai menggunakan sapu...
Demikian pula dengan hati...
Hati pun ada pembersihnya...
Berbagai sebab kesedihan hati adalah cara Allah membersihkan hati kita dari segala macam kotoran dan penyakit...
Sedih karena kehilangan, membersihkan hati dari kecintaan terhadap dunia...
Semua milik Allah, terserah Allah kapan memberikannya kepada kita...
Membersihkan hati dari bergantung kepada selain Allah...
Sedih karena dihina...
Membersihkan hati dari sikap sombong dan bangga diri...
Supaya dapat melembutkan hati dengan kesadaran sakitnya disepelekan dan dihina...
Agar kita tidak meremehkan orang lain dan senantiasa berjalan di muka bumi dengan rendah hati...
Jika Allah memberikan kesedihan dalam hati kita...
Itu karena Allah ingin kita membersihkan hati kita, dan menjadikan kita semakin dekat kepada Nya dengan ampunan dan keridloan Nya...
Jumat, 17 Januari 2025
Dengan kata-kata yang seringkali menyakitkan hati...
Seseorang yang menginginkan pahala, maka dia tidak akan membalas akan tetapi berusaha bersabar...
Dan berusahalah juga untuk memaafkannya, meskipun terkadang sulit...
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَجَزَٰٓؤُاْ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٞ مِّثۡلُهَا ۖ فَمَنۡ عَفَا وَأَصۡلَحَ فَأَجۡرُهُۥ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِينَ
"Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat), maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim." [QS. Asy-Syura: 40]
Belajarlah untuk menerima segala hal yang seringkali tak sesuai dengan harapan kita...
Tidak semua hal yang kita jalani dalam hidup ini seperti apa yang kita inginkan...
Kejadian yang berlalu jadikan pelajaran agar hari esok tak terulang lagi kisah yang sama...
Jika lelah beristirahat lah dan jangan lah menyerah...
Ingatlah, hanya Allah Sebaik-baik Penolong...
Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah berkata,
"Hendaklah manusia tidak condong pada dunia dan mengeluh ketika kena musibah. Bahkan seharusnya dia sabar dan mengharapkan pahala, apakah itu ujian hidup susah, penyakit, dan lain-lain. Sebab dunia memang tempatnya cobaan. Jangan dia mengeluh karena musibah dan cobaan. Dan hal yang dapat memudahkannya ialah yang dibimbingkan oleh Nabi Muhammad dalam hadits ini."
(Tashil al-Ilmam, 6/158)
Memang sulit, namun setidaknya kita telah berusaha, dan itulah yang terbaik ...
Jumat, 10 Januari 2025
Bisa jadi perasaan berkecamuk seribu rasa saat itu...
Namun pilihan terbaiknya adalah menyikapinya dengan bersabar, menerima, memaafkan, dan mengikhlaskan...
Biarkan waktu berjalan, jangan menyalahkan keadaan, terimalah kenyataan, jalani kehidupan...
Jika ada yang bertanya, sampai kapan kita harus terus bersabar...?
Sampai Allah mengampuni dan ridho terhadap diri kita...
InsyaAllah, Allah akan memberikan sesuatu yang indah buah dari kesabaran kita...
Dan kita harus yakin, bahwa kegagalan pada satu hal bisa jadi merupakan cara Allah menyelamatkan kita dari sesuatu yang tidak baik...
Yang hancur itu usaha atau ikhtiar kita bukan hidup kita...
Dan yang gagal itu adalah rencana kita, bukan masa depan kita...
Ingatlah, sering kali, baik menurut kita, belum tentu baik menurut Allah, dan begitupun sebaliknya...
Maka jangan pernah berputus asa, karena Allah itu Maha Baik, dan selalu punya cara terbaik untuk memberikan hadiah terindah dalam kehidupan kita, dengan cara-cara yang tidak terduga...