Tidak semua Bid'ah itu dholalah, ada pula bid'ah hasanah. Andaikan semua bid'ah adalah dholalah dan pasti masuk neraka, maka para sahabat terdekat Nabi SAW akan masuk neraka duluan, yakni sahabat Abu bakar, Umar dan Utsman. Padahal sahabat2 itu sudah dijamin masuk Surga.
Karena itu, tidak semua Bid'ah itu dholalah, namun ada pula bid'ah hasanah.
Beberapa contoh bid'ah:
1. Mushaf AlQuran
Pada jaman Nabi SAW masih hidup, Alquran belum dibukukan menjadi satu, masih terserak dalam berbagai bentuk. Mulai jaman Abu Bakar ra, AlQuran dibukukan, atas usul dan desakan Umar ra.
Andaikan Alquran tidak dibukukan seperti skrng ini, tentunya kita tdk bs membacanya. Trus belajarnya? harus dari mulut ke mulut dan dihafalkan.
2. Sholat Tarowih berjamaah
Pada jaman Nabi SAW masih hidup, para sahabat suka mengerjakannya sendiri2, paling hanya sesekali saja dilakukan berjamaah. Namun jaman Umar ra, dilakukan secara berjamaah di Masjid.
3. Jumlah Rakaat Sholat Tarowih
Pada jaman Nabi SAW masih hidup, jumlah rakaat hanya 8 rakaat saja. Namun jaman Umar ra, dilakukan 20 rakaat namun lebih pendek.
4. Adzan Jumat
Pada jaman Nabi SAW masih hidup, adzan dilakukan sekali saja, namun sejak jaman Utsman ra. adzan dilakukan 2 kali, dan adzan pertama jauh sebelum jumat dimulai, sebagai panggilan persiapan untuk jumatan.
5. Penulisan hadits
Pada jaman Nabi SAW masih hidup, sebagian besar sahabat dilarang untuk menulisnya, supaya tidak bercampur dengan Alquran yg masih terserak penulisannya. Andaikan tidak ada hadis yg ditulis, bagaimana kita bisa belajar agama dari Nabi SAW yg telah wafat lama sekali (hadis marfu')? Atau setidaknya sampai pada sahabat Nabi yg terpercaya? (hadis mauquf)
Namun ada yg perlu kita perhatikan, ada beberapa hal yang tidak boleh ada bid'ah-nya. Misalnya: Syahadatain (jangan ditambah dengan yang lain), dan Tatacara/bacaan sholat.
Karena itu, tidak semua Bid'ah itu dholalah, namun ada pula bid'ah hasanah.
Beberapa contoh bid'ah:
1. Mushaf AlQuran
Pada jaman Nabi SAW masih hidup, Alquran belum dibukukan menjadi satu, masih terserak dalam berbagai bentuk. Mulai jaman Abu Bakar ra, AlQuran dibukukan, atas usul dan desakan Umar ra.
Andaikan Alquran tidak dibukukan seperti skrng ini, tentunya kita tdk bs membacanya. Trus belajarnya? harus dari mulut ke mulut dan dihafalkan.
2. Sholat Tarowih berjamaah
Pada jaman Nabi SAW masih hidup, para sahabat suka mengerjakannya sendiri2, paling hanya sesekali saja dilakukan berjamaah. Namun jaman Umar ra, dilakukan secara berjamaah di Masjid.
3. Jumlah Rakaat Sholat Tarowih
Pada jaman Nabi SAW masih hidup, jumlah rakaat hanya 8 rakaat saja. Namun jaman Umar ra, dilakukan 20 rakaat namun lebih pendek.
4. Adzan Jumat
Pada jaman Nabi SAW masih hidup, adzan dilakukan sekali saja, namun sejak jaman Utsman ra. adzan dilakukan 2 kali, dan adzan pertama jauh sebelum jumat dimulai, sebagai panggilan persiapan untuk jumatan.
5. Penulisan hadits
Pada jaman Nabi SAW masih hidup, sebagian besar sahabat dilarang untuk menulisnya, supaya tidak bercampur dengan Alquran yg masih terserak penulisannya. Andaikan tidak ada hadis yg ditulis, bagaimana kita bisa belajar agama dari Nabi SAW yg telah wafat lama sekali (hadis marfu')? Atau setidaknya sampai pada sahabat Nabi yg terpercaya? (hadis mauquf)
Namun ada yg perlu kita perhatikan, ada beberapa hal yang tidak boleh ada bid'ah-nya. Misalnya: Syahadatain (jangan ditambah dengan yang lain), dan Tatacara/bacaan sholat.