Jumat, 22 Juli 2016

Manusia hidup di dunia ini bukanlah untuk "hidup" ...
Maksudnya, ia hidup bukanlah untuk sekedar mencari penghidupan duniawi saja, kemewahan, foya-foya, dan dunia gemerlap lainnya ...

Manusia  hidup di dunia ini bukanlah untuk "mati" ...
Maksudnya, ia hidup bukanlah untuk mencari kematian, bom bunuh diri, terorisme, kamikaze, kerusuhan, dan kejahatan berat lainnya ...

Manusia hidup di dunia ini sebenarnyalah untuk "Yang Maha Hidup" ...
Dimana, ia hidup untuk mencari keridloanNya, mencari ilmu yang bermanfaat, beribadah hanya kepada Allah dan melakukan kebaikan lainnya untuk Allah, Yang Maha Hidup ...

Ia sadar, ada pertanggungjawaban yang sangat adil setelah kematian, pertanggungjawaban dari Tuhan Semesta Alam ...
Apakah ia bisa terlepas dari tanggung-jawab itu kelak dihadapanNya???

--------------------
Tambahan:
Ada yang mengatakan kalau internet itu membawa keburukan, sehingga orang yang mengaji di internet akan menjadi teroris. Maka saya katakan: Internet itu alat, seperti halnya buku. Buku juga alat, yakni alat untuk menyebarkan tulisan, gambar dan masih banyak lagi menggunakan media kertas.
Dengan kata lain, saya katakan internet itu Buku yang Berjalan!
Baik-buruknya tergantung sipenulis!

Bertemu muka (face to face) itu memang lebih handal untuk kebaikan, namun bisa juga menjadi sebaliknya.
Menurut informasi, bertatap muka lebih handal dalam menyampaikan sesuatu. Hipnotis dan sejenisnya akan ampuh jika bertemu langsung. Kalau ternyata ketemu dengan guru atau ustadz teroris yg sebenarnya, kemudian di hipnotis atau di cuci otak, maka bisa dipastikan ia akan menjadi murid teroris yang jauh lebih patuh daripada sekedar membaca di internet.

Karena itu, mencari guru dan ustadz yang baik itu wajib, sebagai filter awal atau dasar ilmu kebaikan, namun janganlah menyalahkan internet, karena dengan internet ilmu bisa berkembang dengan sangat cepat, pengetahuan bisa lebih luas, dakwah yang baik dengan penulis yang baik pula, akan menjadikan cepat tersebarnya kebaikan di dunia ini ...

Andaikan para penulis yang baik "mogok" tidak mau menulis kebaikan atau dakwah di internet, maka internet akan di isi oleh semua keburukan, pornografi dan juga liberalis ...
Maka, apakah anda akan mengatakan "jangan meng-akses internet", yang otomatis mengatakan "tidak usah sekolah" karena sekolah s1, s2 dan s3 itu wajib mengakses internet ...?

Wahai para ustad yang anti internet, yg mengatakan keburukan dan radikalisme itu dari internet, coba pikirkan sekali lagi, radikalisme yang sesungguhnya itu dari internet atau dari berguru (tatap muka) dengan orang yang SALAH ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar