Al Faqru atau fakir yang sering kita dengar, terdapat dua domain secara umum ...
Jika yang dimaksud dalam domain Fikih, maka Fakir atau faqru berarti tidak punya harta, kekurangan, miskin, dan tidak dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari ...
Namun jika yang dimaksud dalam domain Tasawwuf, maka Al Fakir atau faqru berarti butuh, atau selalu membutuhkan Allah, bukan makhluq.
Dalam tasawwuf, hidup miskin tidaklah masalah, namun bukan tujuan utama. Tujuan utama adalah jiwa yang selalu membutuhkan Allah ...
Andaikan ia mencari rejeki, itu hanyalah sekedar tuntutan untuk bisa hidup dan menghidupi keluarga didunia ini. Hatinya tetap mengharap kepada Allah, sehingga dalam hari-harinya, dan dalam detik-detiknya ia lebih mengutamakan ibadah ...
Tidak sekedar mencari kesenangan dan kemewahan dunia, yang hanya dinikmati beberapa tahun saja ...
Namun lebih menekankan pengharapan akan mandapat keridloan Allah SWT yang Maha pengampun lagi Maha luas karuniaNya ...
Jika yang dimaksud dalam domain Fikih, maka Fakir atau faqru berarti tidak punya harta, kekurangan, miskin, dan tidak dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari ...
Namun jika yang dimaksud dalam domain Tasawwuf, maka Al Fakir atau faqru berarti butuh, atau selalu membutuhkan Allah, bukan makhluq.
Dalam tasawwuf, hidup miskin tidaklah masalah, namun bukan tujuan utama. Tujuan utama adalah jiwa yang selalu membutuhkan Allah ...
Andaikan ia mencari rejeki, itu hanyalah sekedar tuntutan untuk bisa hidup dan menghidupi keluarga didunia ini. Hatinya tetap mengharap kepada Allah, sehingga dalam hari-harinya, dan dalam detik-detiknya ia lebih mengutamakan ibadah ...
Tidak sekedar mencari kesenangan dan kemewahan dunia, yang hanya dinikmati beberapa tahun saja ...
Namun lebih menekankan pengharapan akan mandapat keridloan Allah SWT yang Maha pengampun lagi Maha luas karuniaNya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar