Ada yang mengatakan keburukan internet. Katanya gak baiklah, radikal-lah, menjadikan teroris-lah, dan masih banyak lagi.
SubhanAllah ...
Sekarang saya katakan, internet itu alat, seperti halnya buku. Buku juga alat, yakni alat untuk menyebarkan tulisan, gambar dan masih banyak lagi menggunakan media kertas.
Dengan kata lain, saya katakan internet itu Buku yang Berjalan!
Baik-buruknya tergantung si penulis!
Bertemu muka (face to face) itu memang lebih handal untuk kebaikan, namun bisa juga menjadi sebaliknya.
Menurut informasi, bertatap muka lebih handal dalam menyampaikan sesuatu. Hipnotis dan sejenisnya akan ampuh jika bertemu langsung. Kalau ternyata ketemu dengan guru atau ustadz teroris yg sebenarnya, kemudian di hipnotis atau di cuci otak, maka bisa dipastikan ia akan menjadi murid teroris yang jauh lebih patuh daripada sekedar membaca di internet.
Karena itu, mencari guru dan ustadz yang baik itu wajib, sebagai filter awal atau dasar ilmu kebaikan, namun janganlah menyalahkan internet, karena dengan internet ilmu bisa berkembang dengan sangat cepat, pengetahuan bisa lebih luas, dakwah yang baik dengan penulis yang baik pula, akan menjadikan cepat tersebarnya kebaikan di dunia ini ...
Andaikan para penulis yang baik "mogok" tidak mau menulis kebaikan atau dakwah di internet, maka internet akan di isi oleh semua keburukan, pornografi dan juga liberalis ...
Maka, apakah anda akan mengatakan "jangan meng-akses internet", yang otomatis mengatakan "tidak usah sekolah" karena sekolah s1, s2 dan s3 itu wajib mengakses internet ...
Wahai para ustad yang anti internet, yg mengatakan keburukan dan radikalisme itu dari internet, coba pikirkan sekali lagi, radikalisme yang sesungguhnya itu dari internet atau dari berguru (tatap muka) dengan orang yang SALAH ???
SubhanAllah ...
Sekarang saya katakan, internet itu alat, seperti halnya buku. Buku juga alat, yakni alat untuk menyebarkan tulisan, gambar dan masih banyak lagi menggunakan media kertas.
Dengan kata lain, saya katakan internet itu Buku yang Berjalan!
Baik-buruknya tergantung si penulis!
Bertemu muka (face to face) itu memang lebih handal untuk kebaikan, namun bisa juga menjadi sebaliknya.
Menurut informasi, bertatap muka lebih handal dalam menyampaikan sesuatu. Hipnotis dan sejenisnya akan ampuh jika bertemu langsung. Kalau ternyata ketemu dengan guru atau ustadz teroris yg sebenarnya, kemudian di hipnotis atau di cuci otak, maka bisa dipastikan ia akan menjadi murid teroris yang jauh lebih patuh daripada sekedar membaca di internet.
Karena itu, mencari guru dan ustadz yang baik itu wajib, sebagai filter awal atau dasar ilmu kebaikan, namun janganlah menyalahkan internet, karena dengan internet ilmu bisa berkembang dengan sangat cepat, pengetahuan bisa lebih luas, dakwah yang baik dengan penulis yang baik pula, akan menjadikan cepat tersebarnya kebaikan di dunia ini ...
Andaikan para penulis yang baik "mogok" tidak mau menulis kebaikan atau dakwah di internet, maka internet akan di isi oleh semua keburukan, pornografi dan juga liberalis ...
Maka, apakah anda akan mengatakan "jangan meng-akses internet", yang otomatis mengatakan "tidak usah sekolah" karena sekolah s1, s2 dan s3 itu wajib mengakses internet ...
Wahai para ustad yang anti internet, yg mengatakan keburukan dan radikalisme itu dari internet, coba pikirkan sekali lagi, radikalisme yang sesungguhnya itu dari internet atau dari berguru (tatap muka) dengan orang yang SALAH ???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar