Jumat, 22 Mei 2015

Jangan meminta jabatan ...
Jangan mengelola harta anak yatim ...
Begitulah nasehat Nabi SAW pada sahabatnya, Abu Dzar ra...
Begitu juga dengan Ibnu Umar ra, beliau tidak mau diangkat menjadi khalifah, menggantikan ayahnya yg wafat ...

Kalau orang sekaliber Abu Dzar ra. dan Ibnu Umar ra. saja tidak mau menjadi pemimpin, bagaimana dng anda yg malah memperebutkan jabatan?
Apakah sudah merasa lebih baik dari Ibnu Umar ra dan Abu Dzar ra.?
Apakah ketika Rasulullah SAW wafat juga mengangkat pengganti beliau?
Namun Abu Bakar ra. ketika wafat mengangkat Umar ra. sebagai pengganti beliau ...

Ingatlah ...
Jabatan itu merupakan kehinaan kelak diakherat, kecuali bagi pemimpin yg adil. Adil menurut hukum Allah ...
Wahai manusia yg haus kekuasaan dan kekayaan, jangan takut terhadap mukmin yg ikhlash, karena mereka tidak akan mengejar jabatan, yg mereka kejar hanyalah keridloan Allah. Mengenai dunia, ambillah, silahkan ambil sebanyak kamu suka ...

Tahukah Anda?
Umar bin Khaththab r.a. adalah yang pertama kali menggunakan sebutan Amirul mu'minin, pemimpin sekalian kaum mu'minin.
Beliau adalah khalifah kedua sepeninggal Rasulullah s.a.w. dan beliau ditunjuk sebagai penggantinya, oleh khalifah Abu Bakar ra. menjelang wafatnya.
Pada masa Kekhalifahan Abu Bakar ra., sebutan di atas belum digunakan.
Panggilan Amirul mu'minin itu lalu dicontoh dan diteruskan oleh khalifah Usman ra. dan Ali radhiallahu 'anhuma, juga oleh para khalifah Bani Umayyah, Bani Abbas dan selanjutnya.
Adapun Abu Hafs itu adalah gelar kehormatan bagi Umar r.a.
Abu artinya bapak, sedang hafs artinya singa. Beliau r.a. memperoleh gelar Bapak Singa, sebab memang terkenal berani dalam segala hal, seperti dalam menghadapi musuh di medan perang, dalam menegakkan keadilan di antara seluruh rakyatnya dan tanpa pandang bulu dalam menerapkan hukuman kepada siapapun. Ringkasnya yang salah pasti ditindak dengan keras, sedang yang teraniaya dibela dan dilindungi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar