Murid: Kyai, mengapa Kyai selalu sholat berjama’ah di Masjid saat adzan dikumandangkan? Apa keuntungannya? Apakah ada jaminan masuk Surga...?

Kyai: Subhanallah ... Muridku, ketahuilah manusia itu pada dasarnya memiliki kecintaan ...
Ada yg cinta harta. Dia akan mengejar semua proyek, bisnis, dan dagang sesegera mungkin. Sesegera mungkin di awal waktu. Siang, malam hari2nya ia gunakan untuk mencari harta sebanyak2nya. Sedikit sj bisnis itu terlewati, dia akan sedih, seolah-olah semua hartanya ludes. Padahal hartanya sangat banyak, bahkan dia sendiri belum tahu, apakah hartanya yg banyak itu akan dimilikinya selamanya, atau hilang, atau di rampok, atau habis terbakar ataupun habis ditipu orang lain.
Ada manusia yg cinta lawan jenis. Dia akan mengejar wanita cantik idamannya. Ia pasti mengejar sesegera mungkin, kuatir didahului orang lain. Semua harta ia berikan bahkan nyawapun ia serahkan. Dia rela mati demi mendapatkan cinta wanita itu. Padahal wanita itu belum tentu mencintainya. Belum tentu menerima cintanya. Meskipun laki-laki itu sudah menghabiskan semua hartanya bahkan kehilangan nyawa.
Begitulah muridku manusia itu. Karena kecintaannya, ia kerahkan semua daya, upaya, harta bahkan nyawa untuk yg dicintainya. Padahal ia belum tentu mendapatkan apa2 yg ia kejar mati2an itu ...
Itulah cinta ...
Cinta terhadap diri sendiri, orang lain, harta, dan yg tertinggi dan paling abadi adalah cinta kepada Dzat yang Maha Kekal, yakni Allah SWT....

Dialah yang Maha Pemurah lagi Maha Pemberi tanpa perhitungan ...

Murid: Astaghfirullah, ternyata seperti itu ya Kyai, sungguh rugi manusia yg keliru dalam memberikan cintanya ...